Susy Susanti: Sudah Terlalu Lama Pak Sudirman di Luar Negeri

Senin, 13 Mei 2019 – 14:19 WIB
Susy Susanti. Foto: dok/PBSI

jpnn.com, JAKARTA - PP PBSI punya alasan kuat mengandalkan sektor tunggal putra di Piala Sudirman 2019. Prestasi yang dicapai oleh pebulu tangkis putra terus meroket. Terbaru ada Jonatan Christie yang menjadi juara di New Zealand 2019.

Sektor ini membawa tiga pemain untuk tampil di turnamen beregu edisi ke-16 itu. Ada Anthony Sinisuka Ginting (peringkat tujuh), Jonatan Christie (peringkat delapan) dan Shesar Hiren Rhustavito (peringkat 41). Nama Vito masuk dalam skuad Indonesia, karena dianggap memiliki progres yang baik sejak bergabung kembali dengan pelatnas tahun ini.

BACA JUGA: Piala Sudirman 2019: Praveen Lebih Yakin Meski Tanpa Cik Butet

Di fase grup, pemain Indonesia yakin mampu mengatasi Inggris. Di jajaran ranking dunia saat ini, pebulu tangkis Inggris belum ada yang menunjukkan tanda-tanda superioritas. Namun, ganjalan paling besar bisa dipastikan berasal dari Denmark. Dua pemain terbaik mereka, Viktor Axelsen (peringkat tiga) dan Anders Antonsen (peringkat 12) bakal jadi ancaman sengit pada match kedua.

Secara umum, Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti menegaskan strategi untuk pemilihan pemain semua akan didasarkan pada head to head. Jika demikian, maka Ginting berpeluang besar akan diturunkan untuk melawan Denmark. Dari rekor pertemuan, Ginting unggul 2-1 atas Axelsen dan 1-0 atas Antonsen.    Saat itu, Ginting memetik kemenangan atas Axelsen di ajang yang sama, yaitu Piala Sudirman 2017. Namun, bukan pertandingan yang mudah, sebab, harus melalui rubber game yang berakhir 13-21, 21-17, 21-14. Tidak dipungkiri hal yang sama bisa terjadi tahun ini.

BACA JUGA: 30 Tahun Puasa, Semoga Indonesia Juara Piala Sudirman 2019

Sementara itu, Jojo baru satu kali mengamankan kemenangan dari empat pertemuan dengan Axelsen yang terjadi di Malaysia Open 2019. Kalau melihat tren yang sekarang, Jojo mulai menunjukkan kebangkitannya dengan mulai bisa melawan pemain top 10 dunia. Walau kalah, di pertemuan terakhir dengan Axelsen pada Singapore Open 2019, Jojo kalah dengan skor ketat 24-22, 18-21, 22-24.

(Baca Juga: Pak Wiranto Mohon Doa Restu dari Masyarakat Indonesia)

BACA JUGA: Komposisi Ganda Putra Indonesia Paling Menakutkan di Fase Grup Piala Sudirman 2019

“Nanti last minute sebelum main diskusi dengan Susy. Jadi tim yang akan menentukan siapa yang turun,” ujar Hendry Saputra, pelatih pelatnas tunggal putra.

Baik Ginting maupun Jojo saat ini sudah lebih baik jika dibanding dengan performa mereka di awal tahun. Ginting nyaris menjadi kampiun Singapore Open tetapi masih harus mengakui keunggulan pebulu tangkis terbaik dunia, Kento Momota. Sehingga pemain 23 tahun itu harus puas dengan posisi runner-up.

Punya peluang untuk keluar sebagai juara grup 1B, Hendry benar-benar mempersiapkan para atletnya. Selama hampir dua minggu dia menggembleng masalah teknik yang kadang sering menimbulkan kendala di lapangan. “Lalu pematangan strategi main itu, sekaligus pemantapan fisik supaya bisa maksimal pada saat bertanding,” kata Hendry.

Indonesia sendiri optimistis tahun ini mampu mendapat hasil lebih baik. Terlebih dengan prestasi pebulu tangkis Merah Putih yang semakin baik, otomatis hal itu juga memengaruhi hasil di turnamen beregu. “Sudah lama Bapak Sudirman ada di luar negeri, kami bertekad sudah saatnya dibawa pulang kembali,” ucap Susy. (feb)

Juara Piala Sudirman
1989: Indonesia
1991: Korea Selatan
1993: Korea Selatan
1995: Tiongkok
1997: Tiongkok
1999: Tiongkok
2001: Tiongkok
2003: Korea Selatan
2005: Tiongkok
2007: Tiongkok
2009: Tiongkok
2011: Tiongkok
2013: Tiongkok
2015: Tiongkok
2017: Korea Selatan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Greysia Polii: Kami Seperti Setengah Tentara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler