JAKARTA - Sutan Bathoegana Siregar mulai kencang tebar pesono guna memantabkan dirinya sebagai kandidat calon gubernur Sumut. Dia pun makin percaya diri setelah ada survei internal Partai Demokrat yang menyebutkan dirinya kandidat paling populer.
Ketua DPP Partai Demokrat itu pun mengklaim jago lobi, yang akan dijadikan modal jika nantinya terpilih menjadi gubernur Sumut. "Gubernur Sumut itu harus pelobi ulung. Insya Allah saya mampu untuk itu," ujar Sutan Bathoegana kepada JPNN.
Menurutnya, jago lobi penting agar porsi APBN bisa lebih banyak lagi mengalir ke Sumut. Disebutkan, tahun lalu Sumut dapat alokasi 10 persen APBN. Sebagai perbandingan, Sumbar dapat 3 persen. Selanjutnya, tahun ini Sumut dapat 17 persen, sedang Sumbar 10 persen.
Menurut Sutan, kenaikan untuk Sumut itu terlalu kecil. "Mestinya, bisa sampai 30 persen untuk Sumut. Ini karena tidak ada lobi yang terus-menerus," ujar Sutan.
Sutan janji, jika nanti jadi gubernur Sumut, dijamin dana APBN untuk pembangunan di Sumut akan lebih besar. Kiprahnya di level nasional selama ini, menurut Sutan, akan sangat membantu. "Sekarang Partai Demokrat kan masih leading. Saya bisa langsung bicara ke presiden, langsung ke menteri-menteri agar dana untuk Sumut ditambah lagi. Insya Allah, jadi barang itu," ujar Sutan.
Mengenai langkah sosialisasi sebagai kandidat, Sutan mengaku, menyediakan waktu Jumat, Sabtu, Minggu setiap pekan untuk keliling Sumut. Bahkan, jika selain hari itu tidak ada agenda di DPR, dia juga balik ke Sumut.
Dia pun mengaku, kemarin dihubungi sebuah Pondok Pesantren di Tapsel, memintanya untuk datang ke ponsel tersebut. Gencarnya keliling ini, Sutan juga mengaku setelah mendapat masukan dari Mendagri Gamawan Fauzi, yang mantan gubernur Sumbar itu.
"Kemarin saya bicara dengan Pak Gamawan. Beliau bilang, "Pak Sutan, Anda tinggal poles-poles saja. Keliling-keliling saja, Anda pasti jadi", begitu kata Pak Gamawan," cerita Sutan.
Sutan merasa sudah punya bekal popularitas, seperti yang dibuktikan hasil survei internal. "Saya tersangjung dengan hasil survei itu," cetusnya. Menurutnya, jika sudah populer, maka akan lebih gampang mendongkrak elektabilitas.
Dia mencontohkan SBY, saat pilpres 2004 silam. "Saat itu SBY sudah populer. Kita putar-putar dikit, jadilah barang itu," kata anggota Komisi VII DPR itu.
Sutan juga mengakui bahwa dia sudah minta restu TB Silalahi, yang juga Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat. "Pak TB bilang, "silakan saja, sosialisasi dulu. Siapa yang terbaik nanti kita lihat"," ujar Sutan. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Belum Tentu Mau Kampanye Bagi Ical
Redaktur : Tim Redaksi