Sutan Bhatoegana Pancing Kemarahan Nahdliyin

Senin, 26 November 2012 – 15:47 WIB
JAKARTA - Pernyataan Politisi Demokrat, Sutan Bhatoegana yang menyebut Presiden ke-4 RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, dilengserkan karena terlibat kasus korupsi telah memancing reaksi keras keluarga besar Nahdlatul Ulama.  Salah satunya Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa.

Sekretaris Umum PP Pencak Silat NU Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen, menuntut politisi asal Medan tersebut mencabut pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
 
"Jika Sutan Bhatoegana tidak segera mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka, saya khawatir itu akan memancing kemarahan besar Nahdliyin (sebutan warga NU). Dan kalau itu terjadi, kami tidak akan bisa membendungnya," tegas Nabil di Jakarta, Senin (26/11).
 
Nabil mengatakan, pernyataan Bhatoegana tak ubahnya sebagai upaya mengubah catatan sejarah yang dicatat dan diingat publik, bahwa Gus Dur lengser bukan karena korupsi, melainkan tragedi politik.
 
"Dia (Bhatoegana) sudah merendahkan akal budi dan ingatan publik. Dia juga mengabaikan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) yang diterbitkan Jaksa Agung, bahwa Gus Dur bersih dari kasus Bruneigate dan Buloggate. Itu sudah terbukti, dan justru kasus Century yang belum terbukti," tandas Nabil.
 
Nabil juga menyebut Bhatoegana hanya mencontoh dan mengulangi kemalasan politik yang biasa dipakai untuk pengalihan isu. "Bhatoegana dengan begitu tak hanya melecehkan Gus Dur, tapi memaksa Gus Dur untuk menutupi kekeruhan yang terjadi di rezim pemerintahan yang berkuasa saat ini," jelas Nabil.

Seperti diketahui, dalam sebuah acara talk show di sebuah televisi bersama mantan Juru Bicara Gus Dur, Adhie Masardi, Sutan Bhatoegana menyebutkan, Gus Dur semasa menjadi presiden pernah tersandung masalah hukum, yakni Buloggate dan Brunaigate sehingga dilengserkan MPR. Pernyataan tersebut dianggap warga NU melecehkan Gus Dur.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK-UNDP Gelar Konferensi Antikorupsi Internasional

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler