JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat (PD), Sutan Bhatoegana mengaku tidak tahu aliran dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. Dana itu diduga terkait pemenangan Anas dalam Kongres PD di Bandung pada Mei 2010.
Sutan yang menjadi salah satu tim sukses Anas menyatakan urusan pendanaan timses menjadi tanggung jawab mantan Bendahara Umum PD, Muhammad Nazaruddin.
"Saya tim sukses tapi masalah dana saya tidak ikut. Pendanaan itu kalau kita berangkat ke suatu kota dari Nazar. Dia mengurus biaya hotel dan uang transport. Namun saya tidak tahu darimana dananya," ujar Sutan di DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Meski begitu, Ketua Komisi VII DPR itu menerangkan, memang ada pembagian dana untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD. Namun dia tidak melihat secara langsung pemberian dana itu.
Karena mengetahui hal itu, Sutan sempat berkata kepada Nazar supaya tidak melakukan pembagian dana kepada DPC. Namun demikian suami Neneng Sri Wahyuni itu tetap melakukannya. "Saya memang tak melihat secara langsung, tapi saya tahu. Saya sampaikan ke Nazar jangan pakai cara kayak gini," ujarnya.
Menurut Sutan, calon ketua umum dibiayai pemenangannya merupakan suatu hal yang lumrah. Seorang ketua OSIS kata dia, pasti ada yang memberikan sponsor. Namun yang terpenting dananya halal.
"Untuk jadi ketua OSIS ada sponsor. Kalau enggak ada ya enggak dipilih. Kalau ada orang simpati apa salah dia nyumbang asalkan dananya halal," pungkasnya. (gil/jpnn)
Sutan yang menjadi salah satu tim sukses Anas menyatakan urusan pendanaan timses menjadi tanggung jawab mantan Bendahara Umum PD, Muhammad Nazaruddin.
"Saya tim sukses tapi masalah dana saya tidak ikut. Pendanaan itu kalau kita berangkat ke suatu kota dari Nazar. Dia mengurus biaya hotel dan uang transport. Namun saya tidak tahu darimana dananya," ujar Sutan di DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Meski begitu, Ketua Komisi VII DPR itu menerangkan, memang ada pembagian dana untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD. Namun dia tidak melihat secara langsung pemberian dana itu.
Karena mengetahui hal itu, Sutan sempat berkata kepada Nazar supaya tidak melakukan pembagian dana kepada DPC. Namun demikian suami Neneng Sri Wahyuni itu tetap melakukannya. "Saya memang tak melihat secara langsung, tapi saya tahu. Saya sampaikan ke Nazar jangan pakai cara kayak gini," ujarnya.
Menurut Sutan, calon ketua umum dibiayai pemenangannya merupakan suatu hal yang lumrah. Seorang ketua OSIS kata dia, pasti ada yang memberikan sponsor. Namun yang terpenting dananya halal.
"Untuk jadi ketua OSIS ada sponsor. Kalau enggak ada ya enggak dipilih. Kalau ada orang simpati apa salah dia nyumbang asalkan dananya halal," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FSGI: Konten Porno Karena Kontrol Pemerintah Lemah
Redaktur : Tim Redaksi