jpnn.com - PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji tidak ingin ada anak-anak yang putus sekolah. Dia mengatakan apabila ada anak yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya, segera melaporkan persoalan itu kepada kepala desa, camat, maupun kepala sekolah.
"Kami Pemerintah Provinsi Kalbar siap membantu agar anak-anak dapat melanjutkan sekolah, apalagi pemprov punya program pengadaan baju seragam sekolah, sepatu maupun alat tulis," kata Sutarmidji saat kunjungan kerja ke Kabupaten Sambas, Kalbar, Senin (26/9).
BACA JUGA: Sutarmidji Beri Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi dari Polnep
Dia pun meminta pemerintah desa yang ada di Kabupaten Sambas tidak membiarkan anak-anak di tempat mereka putus sekolah. Menurut Sutarmidji, hal itu agar indeks pembangunan manusia (IPM) di daerah tersebut bisa terus ditingkatkan.
"Saya berpesan kepada para orang tua di Sambas, agar anak mereka jangan sampai ada yang putus sekolah, karena sekolah merupakan hal terpenting untuk masa depan anak. Kepada pemdes, saya minta terus memantau anak-anak yang ada di desanya, jangan sampai ada yang tidak sekolah," ungkap Sutarmidji.
BACA JUGA: Sutarmidji Minta Perusahaan Daerah Meningkatkan Integritas dengan Nilai Antikorupsi
Lebih lanjut dia juga meminta kepada masyarakat yang belum memiliki BPJS Kesehatan untuk mengurusnya. Sutarmidji pun mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan. "BPJS diurus sekarang, jangan sudah sakit baru mau urus, kalau sudah sakit nanti repot," katanya.
Sutarmidji melakukan kunker ke Kabupaten Sambas, dan menyerahkan bantuan sosial berupa paket bahan pangan di Desa Galing, Kecamatan Galing, dan di Desa Sepadu, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas.
BACA JUGA: Sutarmidji Minta IWAPI Kalbar Membaca Peluang dalam Pemasaran Produk UMKM
Masing-masing desa mendapatkan 250 paket tanpa ada pungutan biaya. Paket tersebut berisikan beras 5 kilogram, gula 2 kilogram, minyak goreng premium 1 liter, mi instan 10 bungkus dan 1/4 kilogram bawang putih. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi