"PLN telah menetapkan bahwa ketiga PLTA tersebut tidak akan dibangun sendiri oleh PLN. Proyek ini akan diserahkan kepada pengembang swasta melalui skema Public Private Participation (PPP)," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji, kemarin (20/3). Oleh karena itu PLN sedang mengusulkan kepada Bappenas untuk pemprosesan lebih lanjut sebagai proyek PPP.
Mengingat biaya investasi yang cukup besar dan kemungkinan besar proyek PLTA ini akan didanai oleh lembaga pendanaan asing, maka PLN juga akan mengusulkan adanya penjaminan proyek ini melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Adanya jaminan pemerintah akan memberikan kepastian bagi investor dalam berinvestasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan proyek.
Nur melanjutkan, PLN menyambut baik setiap keinginan pihak swasta untuk berinvestasi di bidang kelistrikan. Partisipasi pihak swasta sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pasokan listrik dalam memenuhi laju pertumbuhan konsumsi listrik.
Sampai saat ini, PLN telah menandatangani power purchase agreement (PPA) atau perjanjian jual beli listrik dengan pengembang beberapa PLTA . Yaitu PLTA Asahan 1 kapasitas 2x90 MW di Sumatera Utara yang kini sudah beroperasi, PLTA Poso 3 x 65 MW di Sulawesi Tengah yang segera beroperasi Juli 2012, dan PLTA Wampu 3 x 15 MW di Sumatra Utara.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik meminta PLN merealisasikan pembangunan pembangkit listrik non-BBM, termasuk PLTA di luar Jawa dengan memanfaatkan potensi air yang melimpah. Tujuannya mengurangi ketergantungan pada BBM dan diversifikasi energi. Pemerintah pun mendukung dan mengharapkan partisipasi swasta dalam pembangunan pembangkit baru. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uang Muka Naik, Daihatsu Tak Revisi Target
Redaktur : Tim Redaksi