SURABAYA - Tantangan industri otomotif tahun ini bakal semakin berat. Hal ini seiring bakal berlakunya dua kebijakan baru pemerintah yang tidak pro-pasar. Yakni kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta aturan batasan pembayaran uang muka (DP) kredit.
Meski demikian, para pelaku masih belum melakukan revisi target sepanjang tahun ini. Salah satunya Daihatsu. Mereka tetap optimistis pasar otomotif di dalam negeri tahun ini masih melanjutkan tren positif.
Kepala Kantor Wilayah PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AIDSO) Jatim-Bali Hariya Albertus mengatakan, kenaikan harga BBM pada April 2012 nanti dialami seluruh industri otomotif di dalam negeri. Karena itu, pihaknya mengaku tak terlalu merisaukan penjualan turun.
"Penjualan hanya shock sebulan, maksimal dua bulan. Setelah itu normal," kata Hariya di sela media gathering Daihatsu akhir pekan lalu.
Untuk wilayah Jatim dan Bali, tahun ini Daihatsu menargetkan sales 23.650 unit. Jumlah itu masih didominasi Jatim yang menguasai 80 persen.
Pada 2011, berdasar data polreg (registrasi polisi) penjualan Daihatsu tercatat 18.481 unit atau naik 8 persen dibanding setahun sebelumnya 17.158 unit. Sedangkan total penjualan mobil dari seluruh merek di pasar pada 2011 tercatat 101.759 unit atau turun 1 persen dibanding 2010, yakni 101.273 unit.
"Kita memiliki sejumlah produk yang menjadi andalan. Khususnya, masalah irit BBM. Tentunya ini menjadi keunggulan bagi Daihatsu. Terbukti penjualan kami pada dua bulan pertama tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu," jelas Hariya.
PR Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Agus Nardianto menambahkan, pada 2011 produksi Daihatsu mencapai 373.395 unit atau meningkat 17 persen dibanding dengan produksi 2010. Angka produksi tahun lalu merupakan rekor baru dan melebihi kapasitas terpasangnya yang hanya 330.000.
"Tahun ini, kami akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 430.000 unit melalui pembangunan pabrik baru yang terintegrasi di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur," paparnya. (dio/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transaksi e-Money Tumbuh Pesat
Redaktur : Tim Redaksi