BACA JUGA: Penelitian Otak Alami Krisis Pendanaan
Hal ini dilakukan Ottosson karena sang buah hati mengidap sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser"Saya rasa, orang tua manapun akan melakukan segala hal demi kebaikan putra dan putri mereka," tutur Ottosson kepada surat kabar Swedia, Aftonbladet, kemarin (14/6)
BACA JUGA: Main Gitar di Doodle-nya Google
Karena Sara sudah dewasa dan usianya cukup matang untuk menjadi ibu, Ottosson pun berniat mencangkokkan rahimnya ke tubuh sang putriRencananya, Ottosson akan memberikan rahimnya itu dalam operasi transplantasi di Sahlgrenska University Hospital, Gothenburg, Swedia
BACA JUGA: Ditemukan Obat yang Mampu Memperbaiki Sel Jantung
Operasi cangkok rahim dari ibu kepada sang putri tersebut akan menjadi yang pertama di duniaSebelumnya operasi yang sama, tanpa melibatkan ibu dan anak, pernah berlangsung di Arab Saudi pada 2002, tetapi gagal.Saat ini, tim dokter rumah sakit tengah mempersiapkan operasi transplantasi yang supersulit tersebut"Semoga, transplantasi rahim ini bisa kami lakukan pada awal tahun depan," ungkap Mats Braenstroem, salah satu dokter yang akan terlibat dalam operasi ituDia mengakui operasi tersebut akan jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan transplantasi ginjal atau hati.
Selama ini, tim dokter berhasil melakukan transplantasi rahim pada binatangNamun, tidak ada pencangkokan rahim pada manusia yang berhasil sebelumnyaKarena itu, Braenstroem berharap operasi Ottosson-Sara akan menjadi yang pertama"Keuntungannya, pasien dan donor kami adalah ibu dan anakJaringan mereka relatif samaKami harap tak akan terjadi komplikasi serius nanti," harapnya.
Sementara itu, Ottosson dan Sara tampak sudah sangat mantap menjalani operasi pencangkokanSerangkaian tes psikologis yang mereka jalani memberikan hasil positif"Saya dan putri saya adalah individu yang sangat rasionalMenurut kami, ini hanyalah rahimDia membutuhkannya dan saya bisa memberikannyaBegitu saja," ujar Ottosson seperti dikutip Daily Mail.
Sementara itu, Sara mengaku berdebar menantikan operasi tersebutJika berhasil, dia akan mengandung janin di dalam rahim yang dulu menjadi "rumahnya" saat masih jabang bayiSatu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah operasi pengangkatan rahim yang harus dijalani sang ibu"Ibu harus menjalani operasi besar selama empat jamMudah-mudahan dia kuat," kata guru biologi tersebut(AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otak Penderita Autis Memiliki Kelainan Gen
Redaktur : Tim Redaksi