Syafruddin Mengagumi Museum Sejarah Rasulullah

Rabu, 05 Januari 2022 – 16:06 WIB
Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad Komjen (Purn) Dr (HC) Haji Syafruddin M.Si memenuhi undangan Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (4/1) waktu setempat. Foto: Dok pribadi for JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin memperoleh undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam untuk mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Mantan polisi dengan pangkat terakhir komisaris jenderal itu memenuhi undangan tersebut pada Selasa (4/1) waktu setempat.

BACA JUGA: Komjen (Purn) Syafruddin Terpilih jadi Wapres DMDI

Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad itu disambut oleh Direktur Pelaksana The International Fair and Museum of The Prophet's Biography and Islamic Civilization Cabang Madinah Dr. Sa'id AlQurashi bersama jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Syafruddin mendapatkan penjelasan tentang Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madinah yang baru dibuka itu.

BACA JUGA: Waketum DMI Komjen (Purn) Syafruddin Pimpin FKPM Berkunjung ke Pusat Riset Keislaman Al-Azhar

Terdapat layar digital yang menampilkan cerita tentang sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Museum itu juga menyuguhkan gambar multidimensi tentang berbagai artefak peninggalan zaman Nabi Muhammad. Kemasan multidimensi itu membuat tampilan yang dihadirkan seperti nyata.

BACA JUGA: Khaliq Sebut 4 Karakter Nabi Muhammad ini Wajib Ditiru Para Pemimpin

Syafruddin pun langsung kagum pada museum itu. Mantan Wakapolri itu menyebut museum tersebut merupakan cerminan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan titik awal peradaban Islam.

“Kita dapat mengetahui sejarah panjang serta tingkah laku Rasulullah semasa hidupnya. Tampilan yang disuguhkan seolah-olah kita terbawa dalam kehidupan Rasulullah yang nyata dalam penglihatan kita,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (5/1).

Syafruddin menjelaskan di dalam museum itu banyak ruangan yang menampilkan sejarah peperangan zaman Rasulullah. Museum ini menampilkan puluhan lukisan dan instalasi seni interaktif yang tersedia dalam sejumlah bahasa.

Namun, saat ini baru tersedia tujuh bahasa, yakni Arab, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, Turki, dan Indonesia. Suguhan di museum tersebut mendorong Syafruddin membangun hal serupa di tanah air.

Menurut Syafruddin, Indonesia juga akan membangun Museum Sejarah Rasullullah. Lokasinya ada di Jakarta.

Mantan menteri pendayagunaan aparatur negara itu mengeklaim lokasi Museum Rasulullah sangat strategis dan menempati lahan yang lebih luas ketimbang Museum of The Prophet's Biography and Islamic Civilization di Madinah.

"Ini akan menjadi museum peradaban Islam pertama di dunia, selain di Saudi Arabia," kata ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad itu. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler