Syafrudin Budiman: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Politik

Kamis, 11 April 2024 – 06:43 WIB
Koordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (AR-PG) Syafrudin Budiman. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (AR-PG) Syafrudin Budiman menyerukan kepada tokoh-tokoh politik nasional melakukan rekonsiliasi politik di momentum hari raya Idulfitri.

Dia menyebut saat suasana hari raya Idulfitri 10 April 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah dapat menjadi ajang persatuan dan perdamaian politik.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Sebut Tradisi Mudik Lebaran Ajang Pekerja Mempererat Silaturahmi

“Para tokoh politik nasional bisa bersatu dan duduk bersama membicarakan nasib bangsa Indonesia ke depan. Nah, momen lebaran ini cocok untuk saling ketemu dan bersilaturahmi,” kata Syafrudin Budiman yang juga Ketua Umum Barisan Pembaharuan (BP) di Jakarta, Rabu (10/4/2024).

Menurut Gus Din sapaan akrabnya, para elite politik harus untuk bangkit menjadikan Indonesia terbaik di ASEAN dan bahkan Asia.

BACA JUGA: Anies Sebut Open House Saat Idulfitri Hanya Ada di Indonesia

Dengan demikian, kata dia, tujuannya tetap sama untuk membangun bangsa walau di dalam atau di luar pemerintahan.

"Tugas tokoh-tokoh nasional masih banyak terutama memajukan Indonesia lebih baik lagi. Isu-isu Kesejahteraan, pemerataan ekonomi, peningkatan pendidikan dan kesehatan, penyerapan tenaga kerja produktif dll harus dikuatkan bersama,” ujar tokoh muda Relawan Jokowi dan Prabowo - Gibran ini.

BACA JUGA: Indahnya Toleransi Beragama saat Perayaan Idulfitri di Sulawesi Utara

Gus Din mengajak untuk mengawal Pemerintahan Jokowi - KH Ma'ruf Amin sampai akhir jabatan pada Oktober 2024.

Saat masa transisi ke Prabowo - Gibran, menurut dia, perlu ada terobosan perdamaian dan rekonsiliasi politik.

"Masa transisi politik ini harus berjalan damai dan lancar. Peran tokoh partai politik, tokoh pemerintahan dan legeslatif bisa melakukan negosiasi-negosiasi politik untuk kemajuan bangsa,” ucap pria kelahiran Sumenep pada 21 Mei 1980 ini.

Terakhir, kata dia, rekonsiliasi politik nasional ini pernah dilakukan di zaman Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Bahkan, Presiden Jokowi merangkul Prabowo sebagai Menhan, merangkul Sandiaga Uno sebagai Menparekraf dan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan.

"Pesan-pesan teladan Jokowi ini mengajak lawan politik duduk satu meja membicarakan bangsa bisa juga dilakukan Prabowo. Jangan hanya terus membahas konflik politik yang tak pernah habis, kalau bisa dirangkul ya dirangkul masuk di pemerintahan," pungkas pria yang ahli di bidang UMKM dan menjabat Ketua Umum DPP Perhimpunan UKM Indonesia ini.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler