jpnn.com - JAKARTA - Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan mengingatkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadikan peristiwa kebakaran Depot Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebagai pelajaran berharga.
Pasalnya, bukan kali ini saja terjadi kebakaran di Depot Pertamina Plumpang.
BACA JUGA: Lewat NACRAFT 2023, Erick Thohir Dorong Rumah BUMN Tembus Pasar Dunia
Catatan menunjukkan Depot Pertamina Plumpang pernah terbakar pada 2009 dan 2017.
Karena itu, Erick diingatkan untuk fokus dalam mengurus BUMN, sehingga peristiwa serupa tak kembali berulang.
BACA JUGA: Warga Kesurupan, Sebut Masih Ada Korban Tertimbun Reruntuhan Kebakaran Depot Pertamina Plumpang
Menurutnya, Kementerian BUMN harus benar-benar memantau aspek safety secara sungguh-sungguh pada seluruh aset vital nasional, seperti Depot Pertamina Plumpang.
HSE (Health, Safety and Environment) atau K3 harus dievaluasi secara total.
BACA JUGA: Presiden FSPPB Sampaikan Ikut Berdukacita Kepada Korban Kebakaran Depot Pertamina Plumpang
Syahganda menilai pengawasan Erick terhadap BUMN tidak mungkin fokus, jika disibukkan dengan sejumlah pekerjaan lain.
Misalnya, mengurus sepak bola, aktif di organisasi kemasyarakatan, kepanitiaan non-BUMN dan segudang kesibukan lainnya.
"Jadi, sangat penting untuk fokus, agar pengawasan Erick terhadap BUMN tidak terbengkalai," ujar Syahganda dalam keterangannya, Sabtu (4/3).
Syahganda dalam kesempatan kali ini juga berharap agar Erick memerintahkan Pertamina memberikan ganti rugi yang pantas bagi para korban terdampak kebakaran Depot Pertamina Plumpang.
Ganti rugi yang sangat pantas terutama perlu diberikan terhadap para buruh Pertamina di Depot Plumpang.
Selain itu, Syahganda menilai Erick dalam hal ini juga perlu mempertimbangkan untuk mengganti jajaran komisaris dan direksi Pertamina.
"Saya kira ini bisa disebut kelalaian berat, jadi perlu dipertimbangkan untuk mengganti jajaran komisaris dan direksi yang ada," kata Syahganda. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Depot Plumpang Terbakar, Deddy Yevri PDIP Minta Pemerintah Jaga Objek Vital Pertamina
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang