jpnn.com - JAKARTA - Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai sudah waktunya rakyat Indonesia mendukung langkah para mahasiswa yang menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Syahganda, aksi turun ke jalan yang dilakukan para mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia merupakan sebuah gerakan moral.
BACA JUGA: Syahganda Ajak Masyarakat Awasi Perilaku Kaum Oligarki di Pemilu 2024
Sebab kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM telah memicu kenaikan harga-harga kebutuhan, sementara penghasilan masyarakat tidak naik.
Hal ini tentu saja sangat memberatkan masyarakat.
BACA JUGA: Syahganda Ingatkan Presiden Kondisi Rakyat Saat ini, Miris
Syahganda mengatakan pandangannya pada diskusi yang diselenggarakan 'Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI)', di Jakarta, Rabu (21/9).
"Saya melihat gerakan mahasiswa bersama kelompok buruh, elemen rakyat, serta umat Islam sudah makin berkembang membesar, kritis, memuncak, serta terus disuarakan dengan cara-cara menuju perubahan bagi Indonesia ke depan," ujar Syahganda.
BACA JUGA: BLT Kompensasi Kenaikan Harga BBM Tak Akan Ampuh, Begini Penjelasannya
Dalam diskusi ini hadir sejumlah tokoh nasional.
Antara lain, Said Didu, Habil Marati, Ahmad Yani, Edy Mulyadi, Rocky Gerung, Lieus Sungkarisma, pegiat media Teguh Santosa dan anggota DPD RI Tamsil Linrung.
Syahganda lantas meminta Presiden Jokowi segera merespons tuntutan mahasiswa.
Caranya, dengan segera menganulir kenaikan harga BBM.
"Saat ini energi rakyat untuk berbenah pascapandemi Covid-19, lumpuh akibat kenaikan BBM."
"Kenaikan harga BBM di atas 30 persen betul-betul membebani masyarakat bawah," kata Syahganda. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang