Syariat Islam di Aceh Hanya Omongan Saja

Rabu, 01 Mei 2013 – 08:40 WIB
LHOKSEUMAWE -  Ustadz Awi Chengho (Chou Cin Wie) (45) dalam berdakwah patut diacungi jempol. Mualaf yang masuk Islam akhir tahun 2000 itu, melakukan perjalanan dakwah keliling Indonesia dengan menggunakan sepeda motor.

Namun sayang, harapannya ingin melihat Provinsi Aceh sebagai daerah syariat Islam, ternyata tidak berbeda dengan kota lainnya di Indonesia.

Mualaf keturunan Cina dari Medan, Sumatera Utara ini, tidak menyangka kalau Provinsi Aceh yang dikenal daerah Syariat Islam, ternyata hanya menggema sebatas nama saja. Sementara realisasi penegakkan Syariat Islam di Aceh tidak berjalan.

“Lihat aja di tempat keramaian dan rumah makan yang ada, tidak ada bedanya dengan di kota-kota lainnya di Indonesia. Jadi tidak nampak sama sekali daerah ini sebagai daerah penegakkan syariat Islam,” terang pria ini yang memiliki lima orang anak, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) dalam kunjungannya di kota Lhokseumawe.

Suami Nur Baeti ini menyebutkan, seharusnya Aceh yang telah menerapkan Syariat Islam harus benar-benar menjalankan dan tidak hanya sebatas omongan semata. Sebab yang terlihat di lapangan tidak nampak sama sekali sebagai provinsi satu-satunya yang menjalankan syariat islam.

“Sama aja melihat tidak ada perbedaan sama sekali dengan daerah lain. Lihat saja sekarang ini contohnya,” terangnya memperlihat salah satu rumah makan di kota Lhokseumawe, di mana para pengunjung yang duduk tidak ada pemisahan yang dilakukan antara muhrim dengan yang tidak muhrim. (sus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Sumsel Dambakan Perubahan dari Hasil Pilgub

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler