Syarief Minta Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air

Minggu, 10 Januari 2021 – 11:54 WIB
Syarief Abdullah Alkadrie. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V Syarief Abdullah Alkadrie meminta pemerintah segera membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1).

Legislator Dapil I Kalimantan Barat (Kalbar) itu mengingatkan supaya pemerintah dan maskapai tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan prima semua kegiatan transportasi.

BACA JUGA: Sriwijaya Air SJ-182 Hilang Kontak, Wakil Ketua MPR: Investigasi segera Penyebabnya

"Saya meminta pemerintah untuk segera membentuk tim investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air dan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan prima dalam semua kegiatan transportasi, baik di darat, laut dan udara," kata Syarief, Minggu (10/1).

Syarief meminta pemerintah dan manajemen Sriwijaya Air untuk selalu update informasi penanganan dan pencarian pesawat dan korban jatuhnya Sriwijaya Air.

BACA JUGA: Tragedi Sriwijaya Air SJ-182, Ada 7 KRI di Sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki

Selain itu, dia mendorong secepatnya membuat posko pelayanan bersama, baik untuk pelayanan bagi keluarga penumpang,  maupun operasi pencarian dan pertolongan.

"Pastikan kepada keluarga penumpang akan diberikan kemudahan akses informasi dan pelayanan atas jatuhnya Sriwijaya Air," papar Syarief.

BACA JUGA: TNI Kerahkan Personel dan Alutsista Dalam Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Lebih lanjut Syarief memberikan catatan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi bahwa akhir Desember 2020 sampai awal 2021 akan ada La Nina, di mana terjadi perubahan cuaca yang ekstrem.

"Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan dan operator penerbangan harus menaati informasi cuaca ini agar penerbangan dapat berlancar lancar dan aman," ungkapnya.

Ketua DPP Partai NasDem itu mengatakan selama pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 sampai saat ini, ada banyak pesawat yang diistirahatkan, termasuk maskapai Sriwijaya Air, akibat tidak adanya penerbangan.

Dia menegaskan Kemenhub sebagai pengawas, dan pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air mestinya tetap melakukan pemeliharaan rutin terhadap pesawat.

"Apalagi usia peswat yang jatuh ini diinfokan sudah berumur 26 tahun. Pengawasan dan cek laik terbang mesti dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ungkap Syarief.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1).

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan kendali pada ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit. Pesawat tersebut sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki.

Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki.  Kemudian pesawat hilang kontak.(boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler