jpnn.com - JAKARTA -Ketua Harian Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan memastikan ketua umum partainya, Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah memberikan uang ke Anas Urbaningrum. Hal itu disampaikan Syarief untuk menampik pengakuan Anas dalam persidangannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang mengaku pernah mendapat uang Rp 250 juta dari SBY yang kemudian diserahkan ke Muhammad Nazaruddin untuk pembayaran uang muka pembelian mobil Toyota Harrier.
"Yang jelas enggak mungkin. Presiden dapat duit dari mana Rp 250 juta? Gajinya saja hanya Rp 50 juta sekian, Rp 250 juta kan gede," kata Syarief di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat petang, (5/9).
BACA JUGA: Sepekan Lagi, Penyuap Rudi Rubiandini Mulai Diadili
Syarief berulang kali menampik pengakuan Anas yang menjadi terdakwa perkara korupsi terkait pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang itu. SBY, lanjut Syarief, tidak mungkin memberi uang sebagai ucapan tanda terima kasih pada seseorang.
"Saya bilang enggak mungkin, ya enggak mungkin," tegasnya.
BACA JUGA: Gagal jadi Menteri, Jero Wacik Incar Gubernur Bali
Sebelumnya, Anas memang sempat mengungkapkan bahwa uang pembelian Harrier sebesar Rp 250 juta yang diberikan ke Nazaruddin berasal dari pemberian Presiden SBY. Sebab, Anas dianggap telah berjasa dalam membantu SBY saat memenangi Pemilu Presiden (Pilpre) 2009 silam.
Anas juga mengaku pernah membuat penjelasan secara ilmiah kenapa SBY dan Partai Demokrat menang tahun 2009. Sebab, suara PD di Pemilu 2009 yang melonjak 3 kali lipat dibanding Pemilu 2004 sempat disebut hasil permainan daftar pemilih tetap (DPT).
BACA JUGA: Amir Syamsuddin Jamin Jero Wacik Tetap Dilantik
Untuk itu, Anas membuat buku "Revolusi Sunyi" yang merupakan penjelasan ilmiah tetang melonjaknya suara PD. Ia mengaku sebagai anak kesayangan SBY sehingga wajar memperoleh uang tersebut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jero Tersangka Pemerasan, Demokrat Siapkan Bantuan
Redaktur : Tim Redaksi