jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan terkesan dengan cara Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X dalam menangani pandemi Covid-19 di daerahnya.
Pujian itu disampaikan Syarief setelah bertemu dan berdiskusi dengan Sultan di Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (27/10).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anak Mahfud MD Dipermainkan, Gus Nur Mengaku, Berawal dari Reuni
"Saya selama dua jam berdiskusi dengan beliau mengupas banyak hal," kata Syarief kepada wartawan usai pertemuan.
Legislator Partai Demokrat itu menjelaskan dalam menangani pandemi Covid-19, Sultan menempatkan masyarakat Yogyakarta sebagai subjek.
Masyarakat dirangsang kesadarannya akan dampak wabah penyakit itu sehingga mereka dengan kesadaran sendiri menerapkan protokol kesehatan. "Tanpa dikomando, masyarakat memakai masker sendiri," katanya.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Luncurkan Inovasi Tingkatkan Kedisiplinan Protokol Kesehatan
Bila pengertian lockdown adalah penguncian secara ketat, hal demikian oleh Sultan dimodifikasi. Masyarakat diberi penjelasan mengenai aturan itu.
Kemudian, mereka diharap tetap berada di rumah. Namun bagi warga yang sehat bisa saja melakukan kegiatan tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sultan yakin bahwa imunitas atau tubuh yang sehat dan kuat adalah pertahanan yang baik dalam mencegah Covid-19.
BACA JUGA: Siang Ini BEM SI Akan Gelar Sidang Rakyat di Dekat Istana Negara
Sultan juga memberi bekal kepada masyarakat agar mereka tetap sehat dan kuat sehingga imunitas terjaga.
"Untuk itu mereka diberi vitamin dan sebagainya. Dengan demikian penyebaran Covid-19 bisa diputus mata rantainya," kata politikus asal Palopo, Sulawesi Selatan ini.
Sebagai wilayah yang penduduknya terbilang padat, serta banyak masyarakat yang keluar masuk, hal itu disiasati dengan melakukan tracing.
Semua orang yang datang ke desa, kedatangannya betul-betul didata secara akurat sehingga bila ada ada apa-apa bisa dilacak dan telusuri secara utuh.
"Itulah yang membuat kondisi Yogyakarta sangat luar biasa," Syarief memuji.
Pemerintah Provinsi Yogyakarta juga telah mengantisipasi kedatangan mahasiswa untuk kembali menempuh pendidikan dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Terkait kebijakan penanganan Covid-19, untuk hal tertentu Sultan menyerahkannya kepada pihak terkait. Misalnya, terkait pelayanan hotel diserahkan kepada asosiasi membuat protokol agar penularan bisa dicegah.
"Dalam menangani Covid-19, Sultan menempatkan masyarakat sebagai subjek. Tidak hanya top down namun juga bottom up," tambahnya.
Selain itu, selama ini Sultan juga membangun komunikasi dengan semua pihak yang ada di Yogyakarta, sehingga bila ada permasalahan semua ikut membantu penyelesaiannya.
Dalam pertemuan dengan Sultan, mereka juga membahas wacana amendemen UUD 1945. Saat itu Syarief mendapat banyak masukan dan buah pemikiran dari orang nomor satu di Yogyakarta itu.
Kemudian, mereka juga berbincang soal otonomi daerah. “Semua pendapat dan masukan Sultan, saya catat dan kami bawa ke MPR," pungkasnya.(jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam