jpnn.com - JAKARTA -- Dunia rock Indonesia kehilangan salah satu musisi terbaiknya. Syech Abidin yang merupakan drummer AKA dan SAS Group menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (10/11) sekitar pukul 18.30 WIB.
"Innalilahi Wa'inna Ilaihi Roji'un. Telah meninggal dunia salah satu seniman musik negeri ini, sang legenda 'Syech Abidin" Drummer AKA & SAS Group Band, Sabtu (9/11), pukul 18:30 WIB," demikian bunyi Broadcast Messages yang diterima JPNN.Com, Minggu (10/11).
BACA JUGA: Ingin Damai, Nikita Janji Patuh Hukum
Menurut anak bungsu Syech Abidin, M Fahim Iqbal, ayahnya meninggal secara tiba-tiba. Dokter yang memeriksa Syech Abidin menyebut, ayahnya tersebut meninggal akibat serangan jantung.
"Kemarin sempat muntah-muntah. Sore gak ada apa-apa tapi setelah Maghrib meninggal," kata M Fahim.
BACA JUGA: Enji Bantah Dekat dengan Narkoba
Ia juga menyebutkan, bahwa ayahnya tidak punya riwayat penyakit jantung. Meski demikian, ia mengakui bahwa ayahnya pernah menderita stroke ringan.
Syech Abidin pernah membentuk band AKA pada 23 Mei 1967 di Surabaya, bersama Ucok, Artur Kaunang, dan Sonata Tanjung.
BACA JUGA: Jadi Tersangka, Nikita Mirzani Berobat ke Singapura
AKA kemudian melejitkan nama Ucok sebagai salah satu musisi rock dengan aksi panggung gila. Yang paling diingat adalah saat Ucok membawa kelinci hidup dan menyedot darahnya di atas panggung.
Beberapa album AKA yang pernah keluar adalah Do What You Like (1970), Reflections (1971), Crazy Joe (1972), Sky Rider (1973), Cruel Side of Suez War (1974), Mr. Bulldog (1975), Pucuk Kumati (1977), AKA in Rock (1979), The Best of AKA (1979), AKA 20 Golden Hits (1979), dan Puber Kedua (1979).
AKA bubar karena Ucok memilih bersolo karir, sementara tiga personil lainnya, membentuk kelompok baru, SAS, yang merupakan kependekan dari nama depan mereka. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayu Anggap Enji Bukan Suami yang Baik
Redaktur : Tim Redaksi