Syekh Ali Jaber Selalu Mencium Tangan Naja Hudia, Bocah Penghafal Al-Qur'an

Jumat, 15 Januari 2021 – 08:08 WIB
Syekh Ali Jaber mencium tangan Naja Hudia, bocah hafiz Al-Qur'an 30 juz. foto tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Meninggalnya Syekh Ali Jaber pada Kamis, 14 Januari 2021, menimbulkan kesedihan teramat dalam bagi Naja Hudia.

Bocah bernama lengkap Muhammad Naja Hudia Afifurrohman ini cukup dekat dengan Syekh Ali sejak penghafal Al-Qur'an dari Mataram, Nusa Tenggara Barat itu mengikuti kompetisi Hafiz Indonesia 2019. Saat itu Syekh Ali menjadi salah satu jurinya.

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Sangat Peduli dengan Para Penyandang Disabilitas

Syekh Ali Jaber begitu mengagumi Naja. Walaupun terlahir sebagai anak yang menderita lumpuh otak dan lambat bicara tetapi Naja telah menghafal 30 juz Al-Qur'an lengkap bersama artinya dan lancar membacanya.

Dia sudah hafiz 30 juz di usianya yang masih sangat belia, sembilan tahun.

BACA JUGA: Gus Yaqut: Jasa Almarhum Syekh Ali Jaber Sangat Besar dalam Dakwah di Indonesia

Syekh Ali bahkan sampai mengunjungi keluarga Naja di Lombok. Beberapa kali bertemu, Syekh Ali selalu mencium tangan Naja.

Kedekatan Syekh Ali dan Naja ini terpampang di kanal YouTube Naja Hudia yang diunggah, Kamis (14/1).

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Pernah Menanyakan Kondisi Syekh Ali Jaber, Tetapi....

Ketika Syekh Ali dirawat di RS Yarsi Jakarta Pusat pada 26 Desember 2020 karena Covid-19, Naja pun secara khusus mendoakan ulama besar itu untuk diberikan kesembuhan.

Namun, pada 14 Januari 2021, ulama asal Madinah itu dipanggil Allah SWT di usianya yang ke-44 tahun.

Kabar ini sangat mengejutkan Naja dan orang tuanya Agusfian Hidayatullah serta Dahlia Andayani.

Naja pun tidak berhenti menangis, meratapi kepergian Syekh Ali. Ibu Naja pun menasihati anaknya agar tidak bersedih dan selalu mendoakan Syekh Ali.

"Naja enggak boleh sedih. Naja harus janji melanjutkan perjuangan Syekh Ali menjadikan Indonesia negara yang banyak hafiznya yaitu satu juta hafiz Qur'an. Enggak boleh nangis lagi ya," kata Dahlia, ibu Naja.

Mendengar perkataan ibunya, Naja masih terus menangis. Sambi mengusap air mata Naja, ibunya kembali menasihati, kalau kepergian Syekh Ali merupakan qadarullah (ketetapan dari Allah).

"Naja jangan bersedih nak ya. Malam tadi Naja sudah mendoakan Syekh Ali, berarti itu semua sudah qadarullah. Kita berdoa bersama-sama, supaya Syekh Ali diampuni dosanya oleh Allah," bujuk ibunya Naja.

"Syekh Al, orang yang saleh, hafiz, beliau orang baik. Naja harus doakan mudah-mudahan keluarga beliau diberikan kekuatan dan ketabahan," sambung Dahlia.

Naja dilahirkan tidak sesempurna anak lainnya secara fisik. Dia mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak. 

Namun, Al-Qur'an ada di ingatan bocah yang oleh Syeikh Hesyam, ulama Qur'an dari Mesir diberi gelar kanak-kanak mukjizat. Ini setelah Syeikh Hesyam menguji kekuatan hafalan Naja di Akademi Al-Qur'an Negeri Kelantan Malaysia.

Ulama-ulama besar Indonesia juga sangat mengagumi Naja seperti Aa Gym, Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat. Ustaz Abdul Somad bahkan minta doanya diaminkan Naja saat mencium tangan bocah penghafal Al-Qur'an itu. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler