JAKARTA - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bisa saja ada gerakan provokasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab atas peristiwa kerusuhan Kota Palopo. Makanya, ia meminta aparat Kepolisian untuk segera mengungkap dalang dari insinden tersebut.
"Saya juga mengharapkan massa Judas tidak melakukan gerakan-gerakan yang bertujuan membalas atau apalah atas peristiwa ini. Sekali lagi jangan ada gerakan dari Judas. Mari sama-sama menurunkan suhu politik di Palopo," harapnya.
Terkait bangunan yang menjadi korban pembakaran, kata Syahrul, pihaknya akan memikirkannya setelah semuanya kondusif.
Diketahui, Kantor Pemerintahan Kota Palopo dan sejumlah kantor pemerintahan lainnya menjadi sasaran amuk massa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut lima Haidar Basir-Thamrin (Hatita) yang tidak menerima hasil rekapitulasi perhitungan suara.
Awalnya proses perhitungan suara di kantor KPU sudah mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang dibantu dari TNI serta unsur lainnya, namun jumlah massa yang lebih besar suasana menjadi rusuh.
Aparat gabungan yang berada di lokasi berusaha memukul mundur massa dari pasangan nomor urut lima ini, namun beberapa saat saling lempar terjadi, kebakaran tiba-tiba muncul dari kantor Wali Kota Palopo. Sebelum api padam yang diikuti dengan kebakaran di tempat lainnya, antara lain kantor Partai Golkar, Kantor Panitia Pengawasan (Panwas) Kantor Camat Wara Timur serta kantor Media Palopo Pos secara bersamaan juga ikut terbakar.
Massa tandingan dari pemenang putaran kedua, Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) yang jumlahnya hampir sama dengan massa nomor urut lima itu kemudian saling lempar bom molotov serta menggunakan benda lainnya berhasil dipukul mundur oleh pasukan pengamanan. (FTR/awa/jpnn)
"Saya juga mengharapkan massa Judas tidak melakukan gerakan-gerakan yang bertujuan membalas atau apalah atas peristiwa ini. Sekali lagi jangan ada gerakan dari Judas. Mari sama-sama menurunkan suhu politik di Palopo," harapnya.
Terkait bangunan yang menjadi korban pembakaran, kata Syahrul, pihaknya akan memikirkannya setelah semuanya kondusif.
Diketahui, Kantor Pemerintahan Kota Palopo dan sejumlah kantor pemerintahan lainnya menjadi sasaran amuk massa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut lima Haidar Basir-Thamrin (Hatita) yang tidak menerima hasil rekapitulasi perhitungan suara.
Awalnya proses perhitungan suara di kantor KPU sudah mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang dibantu dari TNI serta unsur lainnya, namun jumlah massa yang lebih besar suasana menjadi rusuh.
Aparat gabungan yang berada di lokasi berusaha memukul mundur massa dari pasangan nomor urut lima ini, namun beberapa saat saling lempar terjadi, kebakaran tiba-tiba muncul dari kantor Wali Kota Palopo. Sebelum api padam yang diikuti dengan kebakaran di tempat lainnya, antara lain kantor Partai Golkar, Kantor Panitia Pengawasan (Panwas) Kantor Camat Wara Timur serta kantor Media Palopo Pos secara bersamaan juga ikut terbakar.
Massa tandingan dari pemenang putaran kedua, Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) yang jumlahnya hampir sama dengan massa nomor urut lima itu kemudian saling lempar bom molotov serta menggunakan benda lainnya berhasil dipukul mundur oleh pasukan pengamanan. (FTR/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PJI dan KPJKB Kecam Pembakaran Palopo Pos
Redaktur : Tim Redaksi