Symblox dan Velas Tingkatkan Teknologi Blockchain

Minggu, 06 Desember 2020 – 20:35 WIB
Symblox tingkatkan blockchain sebagai Teknologi Keuangan yang Lebih Efisien. Foto: Symblox

jpnn.com, JAKARTA - Symblox dan Velas memang nama baru di dunia aplikasi desentralistik dan teknologi blockchain.

Namun yang perlu disoroti adalah keunggulannya dalam meningkatkan blockchain sebagai teknologi keuangan (fintech) yang lebih efisien.

BACA JUGA: Layer 2 Symblox Menghemat Biaya Transaksi Blockchain Enthereum

Hal itu disampaikan CH Egan, Marketing Executive Symblox terkait bagaimana teknologi blockchain di masa depan akan bersaing ketat dengan teknologi keuangan tradisional, khususnya untuk urusan pengiriman uang lintas negara.

World Economic Forum (WEF) berkali-kali menegaskan betapa disruptif-nya teknologi blockchain itu.

BACA JUGA: Mahasiswa Indonesia Mengasah Kemampuan lewat Blockchain Developer Fast Track

“Ada efisiensi waktu dan biaya berkat teknologi itu. Tak heran perusahaan-perusahaan raksasa menggunakannya, sebut saja JPMorgan," kata CH Egan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/12).

Egan mengatakan, teknologi blockchain lain sedang dikembangkan agar lebih baik dan lebih efisien daripada Bitcoin, termasuk Ethereum.

BACA JUGA: Bangun Infrastruktur Blockchain di Indonesia, INDODAX Siapkan Divisi Khusus

"Namun, bukan berarti Bitcoin akan ditinggalkan, karena ia memiliki pangsa peminat tersendiri dan kian dinilai sebagai store-of-value, menjaga nilai keuangan Anda dari terjangan inflasi.Jadi, itu adalah sebuah alternatif, sebagaimana kami menghadirkan Symblox yang memanfaatkan teknologi blockchain Velas,” ujar dia.

Egan mengklaim blockchain Velas mampu menangani 30.000 transaksi per detik. Ini jauh lebih tinggi daripada blockchain Bitcoin dan Ethereum, yang masing-masing sekitar 5 transaksi per detik dan 15 transaksi per detik.

"Dan ini terjadi sejak tahun 2014 dan kecepatannya kian meningkat, karena tak hanya ditokenisasi melalui blockchain Bitcoin, tetapi di blockchain lain, termasuk di blockchain Velas melalui aplikasi Symblox. Biayanya? Tentu saja jauh lebih murah daripada menggunakan jasa perbankan, apalagi Western Union,” beber Egan,

Symblox sendiri adalah aplikasi desentralistik untuk sektor decentralized finance (DeFi) yang berjalan di blockchain Velas.

Sektor DeFi sendiri amatlah baru di ekosistem blockchain-aset kripto. Namun DeFi sangat diapresiasi, karena kini bernilai triliiunan rupiah, berdasarkan data terakhir dari DeFiPulse. Valuasinya pun melejit sejak Juni 2020, seiring apresiasi yang sangat besar terhadap pasar aset kripto.

Symblox memiliki 3 fitur utama, yakni pertama, decentralized exchange (DEX), sekaligus bermanfaat untuk yield farming, agar pengguna bisa mendapatkan pemasukan tambahkan dengan mengagunkan aset kripto.

Kedua, fitur crosschain asset, yakni teknologi mengalihkan aset kripto yang serupa, tetapi berbeda dengan blockchain. Dalam hal ini, Symblox berkat teknologi TokenBridge, memungkinkan mengalihkan stablecoin USDT dari blockchain Ethereum ke USDT versi blockchain Velas.

Sedangkan yang terakhir, fitur vote. Dalam hal ini vote yang dimaksud adalah memberikan suara menggunakan aset kripto Symblox (SYX) dan VLX, demi pengembangan ekosistem Velas ke depan.

Saat ini, Symblox merilis program imbalan berupa aset kripto VLX untuk pair USDT/SYX, yang berlangsung hingga 11 Desember 2020 mendatang. Imbalan dalam skema refferal ini berlaku untuk pair SYX/USDT di Symblox. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler