MOSKOW - Aksi borong senjata oleh rezim Bashar Al Assad terus berlanjut. Perusahaan senjata Rusia mengaku telah menandatangani kontrak untuk pengiriman sedikitnya sepuluh jet tempur ke Syria.
Sergei Korotkov, direktur jenderal perusahaan MiG, pembuat pesawat perang tersebut, kepada sejumlah kantor berita Rusia Jumat (31/5) menyatakan, delegasi Syria sedang berada di Moskow untuk membahas persyaratan dan batas waktu kontrak baru pengiriman pesawat jenis MiG-29 M/M2.
Korotkov tidak menyebut pasti jumlah pesawat MiG yang dibeli Syria. Dia hanya menyebut lebih dari sepuluh.
Sebelumnya Rusia menyatakan, pihaknya hanya berposisi memenuhi kebutuhan yang luar biasa dalam kontrak penyediaan sistem persenjataan Syria. Kontrak tersebut telah ditandatangani jauh sebelum perang sipil di Syria pecah.
Laporan kantor berita Interfax tersebut muncul sesaat sebelum Yury Ushakov, penasihat kebijakan Presiden Vladimir Putin, menyatakan dalam jumpa pers bahwa tidak ada kontrak pengadaan senjata baru yang disetujui dengan Syria saat ini.
Ushakov menambahkan, sejauh yang dirinya tahu, Rusia tidak menandatangani kontrak baru, tanpa merujuk langsung laporan tentang kesepakatan pembelian MiG-29. MiG-29 merupakan salah satu pesawat tercanggih yang saat ini digunakan angkatan udara Rusia. Negara lain yang juga menggunakan pesawat tersebut, antara lain, India, Korea Utara, dan Iraq.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berkali-kali mendesak Moskow agar menghentikan pengiriman senjata kepada rezim Syria yang hingga kini masih menjadi sekutu utama Rusia di Timur Tengah. Tahun lalu Rusia bahkan terpaksa menarik kembali pengiriman sejumlah helikopter yang selesai diperbaiki dan beberapa suku cadangnya ke Syria. Pengiriman tersebut terdeteksi otoritas Inggris melewati wilayah perairannya. (cnn/ap/cak/tia)
Sergei Korotkov, direktur jenderal perusahaan MiG, pembuat pesawat perang tersebut, kepada sejumlah kantor berita Rusia Jumat (31/5) menyatakan, delegasi Syria sedang berada di Moskow untuk membahas persyaratan dan batas waktu kontrak baru pengiriman pesawat jenis MiG-29 M/M2.
Korotkov tidak menyebut pasti jumlah pesawat MiG yang dibeli Syria. Dia hanya menyebut lebih dari sepuluh.
Sebelumnya Rusia menyatakan, pihaknya hanya berposisi memenuhi kebutuhan yang luar biasa dalam kontrak penyediaan sistem persenjataan Syria. Kontrak tersebut telah ditandatangani jauh sebelum perang sipil di Syria pecah.
Laporan kantor berita Interfax tersebut muncul sesaat sebelum Yury Ushakov, penasihat kebijakan Presiden Vladimir Putin, menyatakan dalam jumpa pers bahwa tidak ada kontrak pengadaan senjata baru yang disetujui dengan Syria saat ini.
Ushakov menambahkan, sejauh yang dirinya tahu, Rusia tidak menandatangani kontrak baru, tanpa merujuk langsung laporan tentang kesepakatan pembelian MiG-29. MiG-29 merupakan salah satu pesawat tercanggih yang saat ini digunakan angkatan udara Rusia. Negara lain yang juga menggunakan pesawat tersebut, antara lain, India, Korea Utara, dan Iraq.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berkali-kali mendesak Moskow agar menghentikan pengiriman senjata kepada rezim Syria yang hingga kini masih menjadi sekutu utama Rusia di Timur Tengah. Tahun lalu Rusia bahkan terpaksa menarik kembali pengiriman sejumlah helikopter yang selesai diperbaiki dan beberapa suku cadangnya ke Syria. Pengiriman tersebut terdeteksi otoritas Inggris melewati wilayah perairannya. (cnn/ap/cak/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Tersangka Bom Boston Membaik
Redaktur : Tim Redaksi