jpnn.com, JAKARTA - Tanggal 29 Agustus adalah momen spesial bagi keluarga besar MPR RI dan seluruh bangsa Indonesia karena setiap tahun diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) MPR RI.
Di tahun 2019 ini, MPR menggelar Peringatan HUT MPR yang ke-74 dengan tema 'Syukuran HUT MPR RI Ke-74', di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis malam (29/8/2019).
BACA JUGA: Universitas Sumatera Utara Raih Juara 1 Debat Konstitusi MPR
Acara syukuran yang dihadiri Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar dan Ahmad Basarah, para anggota MPR, Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, Pimpinan dan anggota Lembaga Pengkajian juga dihadiri perwakilan lembaga-lembaga negara, tokoh-tokoh nasional dan para tokoh lintas agama serta ratusan pegawai di lingkungan Setjen MPR dan tamu undangan.
BACA JUGA: MPR RI: Pergelaran Seni Budaya Mampu Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa
BACA JUGA: Universitas Syiah Kuala Raih Juara 3 Lomba Debat Konstitusi MPR 2019
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa gelar acara Syukuran HUT MPR Ke-74 tak lepas dari makna besar ‘Syukur’.
MPR bersyukur telah melangkah ke-74 tahun dan bersyukur pula bahwa bangsa ini juga telah merdeka dan menikmati kemerdekaan selama 74 tahun. Syukur ada kaitannya dengan nikmat, dan nikmat bangsa Indonesia adalah nikmat kemerdekaan.
BACA JUGA: Universitas Syiah Kuala Raih Juara 3 Lomba Debat Konstitusi MPR 2019
“Namun yang perlu diingat adalah kenikmatan tersebut tidak datang tiba-tiba, tetapi atas pengorbanan para pejuang dan pendiri negeri ini para nenek moyang kita, patriot-patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa raga, darah dan air mata. Dengan perjuangan panjang mereka, sampailah bangsa kita meraih apa yang kita cita-citakan yakni kemerdekaan,” katanya.
Ketika bangsa ini telah merdeka, lanjut Zulkifli Hasan, bagaimana selanjutnya. Tindak lanjutnya adalah mengisi kemerdekaan sesuai dengan visi dan cita-cita bangsa menuju kesejahteraan yang berkeadilan yang setara untuk semua, antara lain tidak boleh lagi ada rakyat yang kelaparan, tidak boleh ada anak Indonesia yang tidak sekolah, sebab negara dibentuk untuk melindungi dan memakmurkan seluruh tumpah darah Indonesia.
“MPR sendiri dalam perjalanannya terus mengingatkan hal tersebut dan mengingatkan bangsa ini akan nilai-nilai luhur bangsa kita melalui Sosialisasi Empat Pilar yang diperintahan UU,” ujarnya.
Acara kemudian semakin khidmat dengan sesi pemotongan tumpeng oleh para Pimpinan MPR RI. Potongan tumpeng pertama kemudian diberikan kepada salah seorang tokoh nasional senior, kemudian dilanjutkan dengan dan ceramah agama Islam yang dibawakan oleh K.H. Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan Gus Muwafiq.
Gus Muwafiq dalam ceramahnya, menyampaikan selamat atas perjalanan MPR RI hingga sampai ke-74 tahun.
“Majelis Permusyawaratan Rakyat bagi saya adalah sebuah monumen besar persatuan bangsa Indonesia. MPR bukan nama yang datang dengan tiba-tiba, tapi nama yang dipilih para pendiri bangsa yang menyadari bahwa Indonesia memiliki keragaman yang besar yang keberagaman suku, agama, adat dan kepercayaan yang dengan kesepakatan bulat memilih bersatu di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, itu yang harus disyukuri dan dijaga terus sampai kapan pun,” tandasnya.
Acara Syukuran itu sendiri kemudian diakhiri dengan doa bersama para Pimpinan MPR dan seluruh undangan yang hadir termasuk para tokoh lintas agama untukpersatuan, kesatuan dan kejayaan Indonesia.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengarahan Teknis dan Undian Lomba Pekan Konstitusi MPR 2019
Redaktur & Reporter : Friederich