jpnn.com - BANJARBARU – Kota Banjarbaru masih aman dari wabah kaki gajah. Setidaknya penyakit menular tersebut tidak pernah ditemukan lagi dalam tiga tahun terakhir.
“Untuk Banjarbaru masih aman, tidak ada kaki gajah,” terang Kepala Seksi Pengendalian Pemberantasan Penyakit pada Dinkes Banjarbaru Maulidah di laman Banjarmasin Post, Senin (12/9)/
BACA JUGA: Diam-diam Jenderal Tito Karnavian Pulang Kampung
Ia mengakui, memang saat ini penyakit yang ditularkan melalui nyamuk itu sedang menghebohkan dunia kesehatan di Kalimantan Selatan. Pasalnya, sejumlah daerah sedang dalam pengobatan masal bagi masyarakat.
Di antaranya di Batola, Kotabaru, Tapin dan Balangan. “Daerah-daerah itu yang saat ini sedang melakukan pengobatan,” terangnya.
BACA JUGA: Tamunya Kiai Hambali Mayoritas ABG Berpakaian Seksi
Dia menjelaskan, pola pengobatan sebagai kewaspadaan penularan kaki gajah tersebut dilakukan dengan sistem perbandingan antara penderita dengan jumlah warga sekitarnya.
Informasi yang didapatkan, pemberian obat kepada warga sekitar tersebut untuk menghindari adanya infeksi yang disebabkan cacing filaria. Hewan itu bertahan hidup dalam tubuh manusia setelah dibawa nyamuk dengan menyebarkan larvanya saat menggigit.
BACA JUGA: Terjaring Satpol PP, Bule Pengemis Tunjukkan Tiket Online untuk Pulang
Penyakit kaki gajah bersifat menahun jika kronis. Bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin.
Baik perempuan maupun laki-laki. Meski tidak tergolong mematikan, namun bagi penderita akan merasa memalukan, bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. (ibn/jos/jpn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih! 3500 Jemaah Salat Iduladha di Tengah Bandara Husein Sastranegara
Redaktur : Tim Redaksi