BANDARLAMPUNG-Kapoltabes Syauqie menjelaskan, pihaknya akan memeriksa tujuh orang yang diduga terlibat dalam peristuiwa kecelakan kereta api terbesar selama kurun satu dasawarsa terakhirSebelumnya pada 2005, KA penumpang Fajar Utama menabrak rangkaian gerbong KA babaranjang yang tercecer akibat rantai penghubungnya di lepas warga
BACA JUGA: Tabrakan Kereta, Renggut 8 Nyawa
Dalam kejadian itu, empat orang meninggal dunia.jpnn.com - Mereka yang telah diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi adalah Subandrio (32), masinis KA Limex Sriwijaya, warga Jl
BACA JUGA: Sindikat Curanmor Antar Pulau Dibekuk
Sapulur Way Hui, Lamsel; Supangat (48), masinis KA Babaranjang, warga Jalan Kenanga 4 Desa Rejosari, Natar, Lamsel; Sutrisno (45), Kepala Stasiun Labuhan Ratu sekaligus PPJKA (Petugas Pengatur Jalan Kereta Api) Labuhan Ratu, warga Jalan Agung NoKemudian, Puryanto (29), asisten masinis babaranjang, warga Jalan Teuku Umar Gg
BACA JUGA: KPK Bikin Takut Oknum Pungli
Putra No35, Kampung Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur (TkT), Bandarlampung; Eko Mulyanto (28), Pelayan KA Babaranjang, warga Jalan Teuku Umar, GgPutra No11, Kampung Sawah Brebes, (TkT), Bandarlampung; Darul Akmal (44), kondektur KA Limex Sriwijaya, warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (Oku), Men Utama (41), asisten masinis KA Limex, warga Dusun Serba Jadi, Desa Haji Pemanggilan, Natar, Lamsel”Kami berkoordinasi dengan PT KA, mereka siap menghadirkan orang-orang yang mengetahuui kejadian itu Poltabes sore ini (kemarin),” ujar Syauqie.Mantan Wakapolwil Surabaya menyatakan, dugaan sementara kecelakaan akibat kelalaian petugas pemberi sinyal yang salah menginformasikan adanya kereta babaranjang di jalur dua yang akan dilintasi KA Limex.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Haryo Satmiko A.T.D., S.Sos., M.Pdmenerangkan, musibah kecelakan itu mendapoat perhatian dari pemerintah pusatUntuk menyelidiki penyebab kejadian itu, Tim Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) akan turun”Kami berkoordinasi dengan kepolisian dan KNKT untuk menyelidiki penyebab utama kecelakaan ini,” kata Haryo.
Terpisah, Pimpinan Jasa Raharja Cabang Lampung Nana Setyana menjelaskan, para korban tewas dan luka mendapatkan dua santunan asuransiMasing-masing dari Jasa Raharja dan anak perusahaannya, Jasa Raharja PutraKorban tewas mendapat Rp35 juta dari Jasa Raharja dan Rp15 juta dari Jasa Raharja PutraKorban luka Rp10 juta dari Jasa Raharja dan Rp5 juta dari Jasa Raharja Putra.
Terpisah, Kasat Reskrim Poltabes Bandarlampung Kompol Namora Limande Uhum Simanjuntak, S.I.K., menyatakan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui, PPJKA sekaligus Kepala Stasiun KA Labuhan Ratu Sutrisno memberikan informasi kepada masinis KA Limex Sriwijaya untuk mengambil jalan lurus tidak berbelokSelain itu, Sutrisno memberikan informasi kepada petugas pengatur sinyal (PPS) Ibrahim agar memasang tanda semboyan Lima (mengambil jalan lurus)”Saat itu, Sutrisno mengaku tidak mengetahui jika terdapat kereta yang sedang berhenti di Kampung Baru,” ujarnya.
Saksi lainnya, Men Utama mengatakan, sebelum kejadian, KA Limex sempat berhenti di Stasiun Rejo Sari (stasiun sebelum Stasiun Labuhan Ratu) selama lima belas menit untuk bongkar penumpangMelalui radio komunikasi, tepat pukul 07.30 Wib, KA Limex bergerak menuju stasiun TanjungkarangDiperjalanan, masinis mendapat informasi dari PPJKA Labuhan Ratu untuk mengambil jalan lurus.
Dikatakannya, di rumah sinyal yang terletak di belakang komplek kampus Universitas Lampung (Unila) juga menginformasikan hal serupa yakni mengambil jalan lurusMen mengaku kaget ketika di perjalanan menemui kereta api babaranjang sedang berhenti di jalur sama”Saat itu, masinis langsung ngerem, namun tetap saja kereta kami menabrak kereta babaranjang tersebut” ujar Men, yang saat kejadian berada di sebelah masinis(hendarto setiawan/wirahadikusumah/widisansika/dina puspasari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dien Ajak Artis Jadi Contoh Perubahan
Redaktur : Tim Redaksi