DEN HAAG - Insiden kecelakaan pada moda transportasi darat seperti kereta api ternyata tidak hanya marak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Di Belanda yang merupakan salah satu negara maju di dunia, dua buah rangkaian kereta api Sabtu (21/4) kemarin terlibat kecelakaan ‘adu kambing’ yang mengakibatkan setidaknya 60 penumpangnya terluka.
Kecelakan kemarin terjadi di ibu kota Amsterdam sekitar pukul 06:30 malam, atau 23:30 WIB. Kala itu sebuah kereta dalam kota menabrak sebuah kereta supercepat yang tiba-tiba datang dari arah berlawanan saat keduanya berada di atas sebuah jembatan. Lokasi persisnya ada di antara stasiun Sloterdijk dan Amsterdam Centraal.
"Ada sekitar 60 orang yang terluka dan sekitar 15 atau 20 diantara mereka menderita luka sangat parah," kata juru bicara kepolisian Amsterdam Ed Kraszewski. "Mereka yang terluka parah telah dilarikan ke rumah sakit sementara yang lukanya tidak terlalu serius dibawa kesebuah hotel,” katanya lagi.
Kantor berita nasional Belanda, ANP, melaporkan bahwa para korban umumnya mengalami patah tulang dan memar-memar. Di akun Twitter, para penumpang dan beberapa korban yang terluka mengaku tubuh mereka terhempas ke rangka kereta saat tabrakan terjadi. Sementara beberapa orang hanya terlempar dari kursi ke lantai.
Video dari tempat kejadian menunjukkan bagian depan kedua kereta hancur berantakan. Untungnya tidak ada satupun penumpang atau masinis kedua kereta yang tewas dalam kejadian ini.
Meski demikian kejadian ini mengganggu lalu lintas kereta khususnya yang menuju Bandara Internasional Schiphol. Polisi Perkeretaapian Belanda telah memulai penyelidikan tentang penyebab insiden ini.
Kecelakaan kereta api terparah di negeri yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 abad tersebut terjadi pada tanggal 8 Januari 1962 lalu. Saat itu dua kereta bertabrakan dari arah berlawanan di kota Harmelen di Belanda bagian tengah. Sedikitnya 93 orang dilaporkan meninggal dalam musibah tersebut dan 52 orang lainnya luka-luka.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilot Semaput, Pesawat Tercebur ke Laut
Redaktur : Tim Redaksi