jpnn.com, JAKARTA - Buyback saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ramai dibicarakan warganet. Tagar #BRIBuyBack3Triliun menjadi trending topic nomor 5 di Twitter pada Minggu (6/3).
Tak hanya di Twitter, sambutan positif investor juga tampak dari kenaikan saham BBRI yang mencapai Rp 4.670 pada penutupan perdagangan Jumat (4/3).
BACA JUGA: Begini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI, Mudah Banget
Nilai tersebut naik 2,41% dibanding harga pembukaan. Naik 6,4% dibanding minggu sebelumnya, dan naik 13,1% dalam sebulan.
Sebelumnya, BBRI mengantongi restu pemerintah melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah nilai sebesar-sebesarnya Rp3 triliun.
BACA JUGA: Mantap! Bisnis Wealth Management BRI Tumbuh 21 Persen Pada Awal 2022
"Buyback dilakukan dengan tujuan meningkatkan kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat mendorong kontribusi pekerja BRI lebih optimal terhadap pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan," jelas Direktur Utama BBRI Sunarso, beberapa waktu lalu.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K. menambahkan bahwa sesuai POJK buyback harus diselesaikan dalam kurun waktu 18 bulan sejak 1 Maret 2022.
BACA JUGA: Fundamental Bisnis Tahan Banting, BBRI Optimistis Saham Sentuh Level Rp 5.000
"Kapan periode pembeliannya? Nah, ini termasuk salah satu strategi yang memang nanti akan kami diskusikan bersama dengan konsultan independen," kata Vivi.
Dia mengatakan periode pembelian akan memperhatikan fluktusai harga BRI, kondisi capital market, dan tujuan buyback.
"Tentunya yang ketiga adalah kapan program kepemilikan saham pekerja itu dilaksanakan," tuturnya
Aksi buyback juga diyakini tidak mempengaruhi kondisi keuangan BBRI. Hal ini dengan asumsi perseroan menggunakan kas internal, maka aset dan ekuitas diperkirakan akan menurun.(jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh