jpnn.com, JAKARTA - Persija vs Persebaya dalam laga Liga 1 2018 di Stadion PTIK Jakarta, Selasa (26/6) malam, berakhir imbang 1-1.
Bisa pulang bawa angka dari Jakarta melawan Persija Jakarta di rumahnya layak membuat Persebaya Surabaya berseri-seri. Sebab, kali terakhir bertandang ke ibu kota sembilan tahun lalu, klub berjuluk Green Force itu kalah.
BACA JUGA: Novri Setiawan Selamatkan Persija dari Kekalahan
Bahkan, Persebaya lebih dulu unggul melalui sepakan Rishadi Fauzi pada menit ke-20. Padahal, tim asuhan Angel Alfredo Vera itu tidak diperkuat sejumlah pemain kuncinya seperti David da Silva, Oktafianus Fernando, Ruben Sanadi, Misbakus Solikin, hingga M. Irvan.
Dalam kondisi lapangan yang becek dan licin, Persebaya lebih banyak ditekan. Namun, gol balasan tuan rumah baru datang pada menit ke-51 melalui Novri Setiawan. ’’Lapangan membuat pemain berat untuk berlari,’’ tutur Alfredo ketika ditemui Jawa Pos usai pertandingan.
BACA JUGA: Ramdani Lestaluhu Ingin Jebol Gawang Persebaya Lagi
Suntikan satu angka membuat posisi Persebaya di klasemen sementara naik satu setrip. Mereka kini berada di atas Arema FC yang berada pada posisi ke-15. Koleksi angkanya sama, tapi Persebaya unggul dalam koefisien gol.
Selain itu, Persebaya masih punya satu laga tunda, yakni melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 26 Juli mendatang.
BACA JUGA: Persija vs Persebaya di Stadion PTIK, Teco Kecewa
Meski begitu, hasil imbang itu menjadikan Persebaya sebagai tim yang paling sering seri di Liga 1. Mereka merasakan enam kali imbang, lebih banyak satu ketimbang Bali United dan Persela Lamongan. Dalam lima laga terakhir, Persebaya empat kali imbang dan sekali kalah.
Alfredo menjelaskan di babak pertama, anak asuhnya menciptakan banyak sekali peluang. Mulai dari kaki Ferinando Pahabol hingga beberapa pergerakan dari pemain tengahnya, seperti Fandi Eko Utomo hingga Robertino Pugliara. ’’Harusnya bisa cetak lebih dari satu gol di babak pertama,’’ jelasnya.
Di babak kedua, pelatih asal Argentina itu mengakui kalau Persija lebih banyak menekan. Tuntutan untuk menang di kandang membuat permainan sedikit berbalik. Timnya banyak diserang. Karena itulah, dia memasukkan tenaga baru seperti Nelson Alom dan Adam Maulana untuk mengantisipasi hal tersebut.
Di sisi lain, Pelatih Persija Stefano Cugurra mengungkapkan bahwa timnya bermain imbang karena kurang baik di babak pertama. Banyak melakukan kesalahan dan kurang konsentrasi di lini belakang membuat tamunya bisa cetak gol.
’’Tapi, di babak kedua kami lebih konsentrasi, organisasi permainan lebih hidup, akhirnya bisa cetak gol walau tidak menang,’’ terangnya.
Dia membenarkan bahwa kondisi lapangan yang kurang bagus jadi permasalahan juga bagi timnya. Sama dengan Persebaya, pemainnya tidak bisa mengembangkan serangan dengan baik karena kondisi lapangan yang becek.
’’Persebaya juga punya kecepatan di sayap, di babak kedua kami ganti beberapa pemain untuk antisipasi itu dan berjalan dengan baik,’’ ungkapnya.
Selanjutnya, Teco menegaskan akan meminta anak asuhnya untuk berkonsentrasi melawan Persib Bandung pada 30 Juni mendatang. Bakal bermain di lokasi yang sama, pelatih asal Brasil itu mengungkapkan sudah mengerti bagaimana nanti bermain di Stadion PTIK jika lapangan becek. (rid/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija vs Persebaya: Kenangan Pahit Jangan Terulang
Redaktur & Reporter : Soetomo