Tahan Napas sampai Lap Terakhir

Selasa, 28 Oktober 2008 – 14:35 WIB
MUSIM balap Formula 1 2008 ditutup akhir pekan ini di BrazilLewis Hamilton hanya butuh finis kelima untuk jadi champion

BACA JUGA: Kekuatan Mental, Kunci Kesuksesan El Real

Tapi, gara-gara masalah tahun lalu, orang masih ragu untuk menjagokannya
McLaren pun mengaku stres memikirkan lomba penutup ini.

Ulasan Azrul Ananda

Lewis Hamilton kini unggul tujuh poin di atas Felipe Massa, dengan hanya satu lomba tersisa dan sepuluh poin maksimal untuk diperebutkan

BACA JUGA: Jatim Kuasai Istora

Performa mobil McLaren-Mercedes juga sangat meyakinkan, jauh lebih cepat dari Ferrari pada lomba terakhir di Tiongkok.

Apakah itu berarti Hamilton bakal meraih gelar juara dunia? Pada tahun-tahun lain, pada calon juara dunia lain, jawabannya mungkin 99 persen ''Iya''
Sebab, dengan situasi seperti ini, Hamilton memang tak perlu memaksakan diri

BACA JUGA: Penutupan Fantastis Stoner

Dia tak perlu menang, bahkan tak perlu naik podiumCukup finis di urutan lima besar, mengamankan empat poin, dan gelar ada di tangan.

Masalahnya, sejarah membuat orang ragu untuk menjagokan HamiltonDisuruh taruhan dengan perbandingan menguntungkan saja orang mungkin masih ragu.

Sebab, tahun lalu Hamilton menghadapi situasi serupaDia memasuki lomba terakhir -juga di Brazil- tujuh poin di atas pembalap Ferrari yang lain, Kimi RaikkonenHasilnya, Hamilton membuat kesalahan pada awal lomba (salah pencet tombol), dan akibatnya kehilangan gelar hanya satu poin di belakang Raikkonen.

Performa Hamilton belakangan juga tidak membuat mantap para pendukungnyaMeski dominan di Tiongkok, Hamilton benar-benar berantakan pada lomba sebelumnya di JepangJangan-jangan, masalah 2007 bakal kembali terulang.

Belum lagi kalau ada masalah reliabilityMusim ini, Hamilton praktis belum mengalami masalah mobilHukum probabilitas menyatakan, cepat atau lambat masalah bakal menerpaBukan tidak mungkin, masalah mobil bakal menerpa Hamilton di BrazilSeperti yang dialami rekan setimnya, Heikki Kovalainen, dalam dua lomba terakhir berturut-turut.

Di kubu McLaren, masalah ketahanan itulah yang sekarang bikin kepala pusingSoal Hamilton, seluruh personel McLaren -mulai atas sampai bawah- sudah sangat percaya pada pembalap 23 tahun itu.

''Kami tak pernah berhenti belajarOrang mungkin lupa, bahwa tahun lalu adalah tahun pertama (Hamilton)Dan itu adalah tahun yang fenomenalTidak ada alasan tahun ini tidak lebih baikApakah dia akan tampil lebih baik? Ya, saya yakin dia mampu,'' kata Ron Dennis, orang nomor satu di McLaren.

Dia menambahkan, tidak ada pembalap lain yang menjalani musim pertama dan keduanya sebaik Hamilton''Dan dia masih terus membaikDia akan terus membaik sampai akhir karirnya nanti,'' tegasnya.

Kata Dennis, satu-satunya masalah yang bisa menggagalkan Hamilton adalah ketahanan mobilSehebat dan sedetail apa pun persiapan McLaren, masalah bisa saja menerpa.

Komentar senada dilontarkan Martin Whitmarsh, CEO McLaren F1''Lomba penentu gelar ini memang bikin stresPerasaan kami sekarang terbelahDi satu sisi, target mencetak empat poin jauh lebih ringan daripada mengejar kemenanganTapi, cara berpikir seperti itu justru bisa merusak tim,'' paparnya.

Whitmarsh menjelaskan, segala persiapan McLaren sekarang ditujukan supaya Hamilton dan Kovalainen bisa menjalani lomba secara mulusSalah satu langkah yang bakal diambil McLaren adalah menerapkan setelan ''aman'' pada mesinPutarannya tidak dipaksa sampai maksimal, meningkatkan kemungkinan mesin itu bertahan sampai akhir lomba

''Kami sebenarnya telah melakukan itu sepanjang musim iniTapi akhir pekan ini, ada kebutuhan lebih besar untuk main aman,'' kata Whitmarsh.

Meski demikian, masalah tetap bisa muncul dari tempat yang tak terduga''Reliability tetap menjadi sumber stres utama para personel kami di garasiKami terus mengkhawatirkannya,'' ungkapnya.

Kita semua bisa membayangkan apa yang dikhawatirkan Dennis dan Whitmarsh ituDan kekhawatiran tersebut tidak akan hilang sampai lap terakhir Grand Prix Brazil, saat Hamilton mengunci gelar dunianya yang pertama.

Kalau sampai Hamilton mulus dan mengunci gelar, bisa dibayangkan betapa ringannya napas Dennis, Whitmarsh, dan seluruh personel McLarenTapi, kalau sampai kekhawatiran menjadi kenyataan, bisa dibayangkan betapa pusingnya mereka semuaDua tahun berturut-turut berpeluang mengunci gelar di seri terakhir, dua tahun berturut-turut kehilangan secara menyakitkan(bersambung)

- - - - - - - - - -

Hamilton Juara Dunia Kalau

Finis di depan Massa, di posisi mana pun.

Finis di urutan lima atau lebih baik.

Finis di urutan ketujuh atau lebih baik, asal Massa maksimal finis kedua.

Gagal meraih poin, tapi Massa maksimal finis di urutan ketiga.

BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Jahitan untuk Chris John


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler