DODI (bukan nama sebenarnya) boleh dibilang lelaki tulen. Perilaku dan kata-katanya mampu meluruhkan hati perempuan yang dekat dengannya.
Istrinya yang kini mengajukan gugatan cerai karena terpaksa -sebut saja Tita- pun masih mencintainya. Bahkan, perempuan 30 tahun itu tetap rela mempertahankan rumah tangga meski tahu suaminya mendua dengan rekannya.
Ibu tiga anak itu juga tidak menolak saat Dodi minta "jatah" ketika pulang ke rumah. Bahkan, hubungan mereka menghasilkan anak ketiga.
Tita tidak menyesali hal itu. Sebab, dia berharap dengan memiliki anak lagi di kala rumah tangganya goyah bisa memperbaiki keadaan.
Ternyata, setelah anak terakhir lahir, dia tetap saja berhubungan dengan selingkuhannya. "Suami bilang, dia tidak bisa melepaskan WIL (wanita idaman lain) itu," katanya saat menunggu sidang di Pengadilan Agama (PA) Kelas I Surabaya.
Hingga kemarin, proses sidang yang dijalani perempuan yang tinggal di kawasan Surabaya Selatan itu belum tuntas. Tita masih menunggu putusan dari majelis hakim. Dia berharap sidang cepat selesai. Dengan demikian, dia dapat kembali melanjutkan hidupnya.
Dia bekerja menghidupi ketiga buah hatinya. Sejak dua tahun lalu alumnus salah satu perguruan negeri di Surabaya itu tidak dinafkahi suami. Uang belanja dia penuhi sendiri. Hingga dia rela bekerja di dua tempat sekaligus. (may/c6/diq)
Istrinya yang kini mengajukan gugatan cerai karena terpaksa -sebut saja Tita- pun masih mencintainya. Bahkan, perempuan 30 tahun itu tetap rela mempertahankan rumah tangga meski tahu suaminya mendua dengan rekannya.
Ibu tiga anak itu juga tidak menolak saat Dodi minta "jatah" ketika pulang ke rumah. Bahkan, hubungan mereka menghasilkan anak ketiga.
Tita tidak menyesali hal itu. Sebab, dia berharap dengan memiliki anak lagi di kala rumah tangganya goyah bisa memperbaiki keadaan.
Ternyata, setelah anak terakhir lahir, dia tetap saja berhubungan dengan selingkuhannya. "Suami bilang, dia tidak bisa melepaskan WIL (wanita idaman lain) itu," katanya saat menunggu sidang di Pengadilan Agama (PA) Kelas I Surabaya.
Hingga kemarin, proses sidang yang dijalani perempuan yang tinggal di kawasan Surabaya Selatan itu belum tuntas. Tita masih menunggu putusan dari majelis hakim. Dia berharap sidang cepat selesai. Dengan demikian, dia dapat kembali melanjutkan hidupnya.
Dia bekerja menghidupi ketiga buah hatinya. Sejak dua tahun lalu alumnus salah satu perguruan negeri di Surabaya itu tidak dinafkahi suami. Uang belanja dia penuhi sendiri. Hingga dia rela bekerja di dua tempat sekaligus. (may/c6/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Umbar Aurat di Kelapa Gading, Penari Erotis Diamankan
Redaktur : Tim Redaksi