jpnn.com, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandai tahun baru dengan mengirimkan sepucuk surat kepada warga dan mengunjungi makam ayah dan kakeknya.
Namun Kim Jong Un tidak memberikan tanda bahwa dia akan memberikan pidato seperti yang dia lakukan di tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Murka kepada Menlu Korsel, Adik Kim Jong Un: Dia Harus Membayar Mahal
Kantor berita KCNA melaporkan bahwa surat Kim di antaranya berisi ucapan terima kasih kepada orang-orang karena telah mempercayai dan mendukung partai yang berkuasa bahkan di masa sulit.
Pemimpin Korea Utara sebelumnya telah meminta maaf karena gagal memenuhi janji perbaikan ekonomi dan atas kesulitan yang dialami warga akibat sanksi internasional dan langkah-langkah ketat yang bertujuan untuk mencegah wabah virus corona.
BACA JUGA: Hampir Sebulan Menghilang, Kim Jong Un Muncul dengan Perintah Tegas
"Di tahun baru juga, saya akan bekerja keras untuk membawa lebih awal era baru di mana cita-cita dan keinginan rakyat kita akan menjadi kenyataan," tulis Kim, menurut KCNA.
Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus virus corona yang dikonfirmasi, meskipun para pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan itu tidak mungkin.
BACA JUGA: Ada Misteri soal Istri Kim Jong-un, Jangan-jangan...
Ekonomi Korea Utara telah tertekan oleh penguncian perbatasan yang diberlakukan sendiri dan langkah-langkah keras lainnya untuk mencegah wabah.
Kerumunan peserta yang mengenakan masker wajah bersorak sorai di tahun baru saat pertunjukan kembang api di alun-alun utama di ibu kota Korea Utara Pyongyang pada Kamis malam, menurut media pemerintah.
Saat jam menunjukkan pukul tengah malam, Kim serta para pemimpin senior lainnya mengunjungi Istana Matahari Kumsusan, di mana jenazah ayah dan kakeknya - penguasa Korea Utara sebelumnya - terbaring di bawah kaca.
Kim juga didampingi oleh delegasi ke Kongres Partai Kedelapan, pertemuan politik langka yang akan diadakan pada awal Januari, KCNA melaporkan.
Bersama-sama para pemimpin dan delegasi "menguatkan janji teguh mereka untuk memuliakan Kongres Partai ke-8 sebagai titik tolak dalam perkembangan Partai dan revolusi," kata KCNA.
Kim diperkirakan menggunakan kongres tersebut untuk mengumumkan rencana ekonomi lima tahun baru, membuat perubahan kepemimpinan, dan membuat pernyataan politik lainnya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil