jpnn.com, JAKARTA - Tahun ini kuota penerima beasiswa Bidikmisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi) dinaikkan. Pada 2018 kuota 90.000 mahasiswa, menjadi 130.000 mahasiswa di tahun 2019 ini.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenritekdikti Ismunandar mengungkapkan bahwa untuk mengakomodasi jumlah tersebut, pihaknya mendapatkan tambahan anggaran hingga Rp 585 miliar. “Naiknya sekitar 44 persen dari kuota tahun sebelumnya,” kata Ismunandar seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: Sekolah Jangan Lupa Isi PDSS Untuk Syarat Daftar SNMPTN
Ismunandar mengatakan, Beasiswa bidikmisi tahun ini tidak hanya dialokasikan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) saja, namun juga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) termasuk pendidikan vokasi, maupun mahasiswa yang sedang dalam masa aktif studi (ongoing).
Bidikmisi juga akan dialokasikan untuk program peningkatan kompetensi guru seperti PPG, juga menambah kuota untuk mahasiswa miskin dan difabel.
BACA JUGA: Beasiswa Bidikmisi, Awal Kuliah Mendapat Rp 3 Juta
Selain itu, tahun ini Kemenristekdikti akan mengelaborasikan data-data siswa miskin dari Kemendikbud dan Kemensos untuk mendorong transparansi dan tepat sasarannya.
“Maka dari itu, untuk pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), maka otomatis terverifikasi layak menerima beasiswa bidikmisi. Tidak perlu lagi verifikasi manual. Tapi ya layak menerima, belum tentu lolos seleksi sebagai penerima,” jelas Ismunandar.
BACA JUGA: Berita Terbaru tentang SBMPTN 2019
Pendaftaran calon mahasiswa Bidikmisi tahun 2019 akan dilakukan melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, PMDK-PN, UMPN dan Seleksi Mandiri.
Mekanisme pendaftaran untuk SNMPTN dan SBMPTN mengalami perubahan karena adanyaperubahan tes seleksi masuk. Tahun ini pemerintah membentuk Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Penerima Bidikmisi akan mendapatkan pembebasan biaya pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Selain itu, mereka akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup sebesar Rp 700.000 per bulan. “Pada tahun sebelumnya, hanya Rp 650.000 per bulan,” katanya.
Ismunandar mengatakan, kesempatan juga lebih luas pada seleksi masuk di tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya. Hanya ada satu hari tes masuk. Sehingga jika ada calon penerima yang berhalangan, maka kesempatannya akan hangus.
“Sekarang tes nya ada 2 hari. Jadi yang berhalangan di hari pertama, bisa ikut tes di pelaksanaan berikutnya,” jelasnya.(tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Mahasiswa PTN Bisa Ikut Tes Dua Kali
Redaktur & Reporter : Soetomo