Tahun ini Tol Laut Sudah Mencapai 15 Trayek

Minggu, 04 Maret 2018 – 23:25 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau tol laut. Foto dok Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 90 persen dari jalur perdagangan dunia diangkut melalui laut dan 40 persen dari perdagangan tersebut melewati Indonesia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ini merupakan kesempatan Indonesia untuk menjadi Negara Poros Maritim Dunia dengan meningkatkan sistem transportasi laut yang terintegrasi.

BACA JUGA: Kemenhub Kembali Gelar Pembuatan SIM A Umum Kolektif

“Untuk itu kita perlu meningkatkan sistem transportasi laut yang terintegrasi karena poros maritim yang terintegrasi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan rantai pasok yang maksimal,” ujar Budi.

Budi menjelaskan pada 2017 yang lalu, Indonesia menduduki peringkat ke-36 dalam persaingan global di dunia. Peringkat tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-41.

BACA JUGA: Menhub Minta Proyek DDT Manggarai-Cikarang Dipercepat

“Indeks tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki daya saing global yang semakin meningkat ditandai dengan adanya pembangunan infrastruktur secara massive. Kementerian Perhubungan memiliki peranan penting yaitu dengan pembangunan infrastruktur perkeretaapian, pelabuhan dan bandar udara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” tutur dia.

Pemerintah telah membangun 124 unit kapal untuk kapal perintis serta penyelenggaraan program tol laut yang bertujuan untuk menurunkan tingkat disparitas harga di wilayah Barat dan Timur Indonesia.

BACA JUGA: Percepat Pembangunan Proyek, Kejagung Dampingi Kemenhub

“Kita membangun 124 kapal untuk kapal perintis, kapal rede, kapal pelra, kapal ternak dan kapal kontainer serta tol laut. Di tahun ini tol laut sudah mencapai 15 trayek yang diharapkan nantinya dapat menjangkau dan mendistribusikan bahan kebutuhan pokok di seluruh wilayah Indonesia,” tandas Budi.

Pada 2017, program tol laut telah memberikan hasil melalui penurunan disparitas harga sampai dengan 23 persen di wilayah Timur Indonesia. Hal ini tentunya meningkatkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Indonesia.

"Kemenhub juga telah melakukan peningkatan pelayanan melalui peningkatan proses bisnis di pelabuhan dan efisiensi biaya pelabuhan melalui peningkatan kerja pelabuhan dengan menetapkan standarisasi operasi pelabuhan laut dan peningkatan pengelolaan dan kapasitas pelabuhan yang memberikan kemudahan dan pelayanan yang maksimal bagi pengguna jasa," jelas dia.

Saat ini sistem tersebut juga telah dilengkapi dengan sistem penerbitan Delivery Order secara online yang akan memangkas biaya penerbitan sebesar 60 persen dari sebelumnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Gelar Pembuatan SIM A Bersubsidi di Surabaya


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler