Tahun Lalu 8000, Kini Meningkat jadi 12 Ribu

Kamis, 20 Desember 2018 – 12:24 WIB
Karyawan dan warga bahu membahu menanam mangrove.

jpnn.com, PASURUAN - Setelah tahun lalu sukses menanam 8.000 bibit pohon mangrove, tahun ini Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) akan kembali menanam 12.000 bibit. Kegiatan yang dilakukan awal pekan itu dipusatkan di garis pantai Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia atau World Environment Day (WED) 2018 itu didahului dengan membersihkan sampah plastik di garis pantai. Puluhan orang yang terdiri dari perwakilan SKK Migas Jabanusa, manajemen dan karyawan HCML, Muspika, serta warga masyarakat.

BACA JUGA: Seperti Diabetes, Alam Bali Cantik tapi Perlahan Digerogoti

“Selain sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, mencegah meluasnya erosi dan abrasi di garis pantai, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kalangan pegawai HCML. Karena itu, karyawan kita libatkan dalam peringatan World Environment Day 2018 ini,” kata Manager HSE, Rockyanto.

Kegiatan memperingati Hari Lingkungan Hidup sudah menjadi  kegiatan rutin HCML setiap tahun sejak 2014. Kegiatan sebelumnya dilakukan di Cilebut, Bogor pada tahun 2014, pada 2015 di Cibinong, 2016 di Kampus UI Depok, dan di tahun 2017 di lokasi sekitar Gas Metering Station (GMS) HCML yang ada di Desa Semare, Pasuruan.

BACA JUGA: Siswa SD Lepas 250 Ekor Kura-Kura di Mangrove Wonorejo

Vice President  Production HCML Perkasa Sinagabariang menambahkan, selain melibatkan karyawan, kegiatan menanam 12.000 bibit pohon mangrove dan membersihkan areal pantai dari sampah plastik ini juga berkerja sama dengan LSM Desa Semare yakni Kelompok Mangrove Samudra. 

“Kelompok Mangrove Samudra tidak hanya menyediakan bibit, tetapi juga akan membantu merawat bibit mangrove ini selama satu tahun penuh agar tumbuh bagus,” kata Perkasa.

BACA JUGA: Satpol PP Rutin Patroli di Mangrove Wonorejo

Sementara itu, Kepala Desa Semare Yazid berterima kasih pada HCML karena menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup di Desa Semare. Dia melihat kegiatan membersihkan sampah plastik dan penanaman mangrove bisa menjadi motivasi bagi warga Desa Semare untuk memelihara kebersihan dan menghargai lingkungan hidup.

“Desa Semare masih banyak kekurangan, keberadaan dan aktivitas HCML di Desa kami ini menjadi penyemangat bagi warga untuk bisa maju, mengejar ketertinggalan, dan menggapai kemakmuran,” katanya.

Yazid menambahkan, sengaja meminta HCML memusatkan kegiatan di depan dermaga. Alasannya, dermaga penangkap ikan dari papan kayu yang dibangun HCML beberapa tahun silam itu akan dikembangkan warga menjadi Coffee Laut Semare (CLS).  

“Coffee dibangun dengan dana swadaya. Ditargetkan bisa dibuka pada bulan Februari 2019. Untuk bisa menjadi eco wisata laut, lingkungannya harus lebih hijau dan menarik, karena itu kegiatan pembersihan sampah plastik dan penanaman mangrove dipusatkan di lokasi ini. Lima tahun lagi, mangrovenya pasti sudah tinggi dan meneduhkan lingkungan,” katanya. (JPNN/pda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Jogging Track Bambu di Ekowisata Gunung Anyar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler