jpnn.com, TARAKAN - Ratusan Warga Sei Bengawan, Kelurahan Karang Harapan, Kalimantan Utara belum menikmati listrik dari PLN Tarakan.
Hal itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu
BACA JUGA: Dituduh Curi Listrik, Didenda Rp 18 Juta, Aida Pingsan!
Selama ini, warga di daerah itu hanya memakai listrik hasil swadaya.
Caranya dengan menyambung kabel dari genset ke rumah warga.
BACA JUGA: IL9 Dorong Program Kapal Pembangkit Listrik
Untuk menikmati listrik itu, warga harus membayar biaya operasional genset dengan harga yang tidak sepadan dengan pemakaian.
Mereka menikmati listrik kurang lebih dari enam jam dalam sehari.
BACA JUGA: Parah! 290 Desa Belum Teraliri Listrik PLN
Setiap pengguna harus membayar sekitar Rp 175 ribu per bulan kepada pemilik genset.
Wakil Ketua RT 18, Kelurahan Karang Harapan Junaidi mengatakan, pihaknya sudah mengajukan pemasangan instalasi listrik untuk 220 kepala keluarga (KK) di wilayahnya ke PLN.
“Kami sudah berapa kali mengajukan, tapi belum ada juga sampai sekarang responsnya,” terangnya, Selasa (28/3).
Junaidi menambahkan, warga rela membayar mahal demi bisa menikmati listrik.
Bahkan, saat genset rusak, warga mengumpulkan uang untuk memperbaikinya. Namun, genset kadang sampai terbakar karena penggunaannya melebihi batas.
Sementara itu, Humas PLN Tarakan Zibra Sari mengatakan, pihaknya belum menerima laporan warga Sei Bengawan untuk pemasangan listrik.
“Kami belum ada menemui warga Sei Bengawan itu sendiri,” ucap Zibra.
Hal ini dikuatkan dengan tidak adanya nomor agenda pendaftaran pemasangan aliran listrik yang diajukan warga Sungai Bengawan.
Karena itu, PLN belum bisa membuat laporan pengerjaan pemasangan listrik. “Kalau mau melapor pemasangan, langsung ke PLN saja,” ujar Zibra. (kp1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Persen Penduduk di Sini Belum Nikmati Listrik
Redaktur : Tim Redaksi