jpnn.com - JAKARTA - Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) bekerja sama dengan Taiwan Cold Chain Association (TCCA) menggelar Cold Chain Seminar & Business Matchmaking Meetings.
Seminar digelar di Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/5) mengangkat tema 'Taiwan Cold Chain, Ignite Your Future!’
BACA JUGA: Toyota Yaris 2023 untuk Pasar Indonesia Tampil Lebih Sporty
Lewat acara ini TAITRA berupaya memfasilitasi industri cold chain Taiwan dengan pemasaran internasional, teknologi cold chain, serta layanan ekspor di pasar Indonesia.
TAITRA juga menyelenggarakan misi dagang untuk industri cold chain guna mempromosikan teknologi dan layanan inovatif industri cold chain Taiwan.
BACA JUGA: Taiwan Halal Pavilion Hadir di Pameran Makanan Terbesar di Indonesia
Menurut pemimpin group Taiwan Trade Mission for Cold Chain Industry Mr Lucky M.J. Lin, kegiatan ini merupakan pertama kalinya TAITRA mengadakan pertemuan cold chain.
Mr MJ Lin juga merupakan Chairman Luckyear Microelectronics. Dia mengatakan pada pertemuan perusahaan-perusahaan dari Taiwan akan menyediakan informasi terbaru tentang teknologi dan informasi tentang cold chain Taiwan.
BACA JUGA: IIW 2021 Pamerkan Produk-produk Unggulan Asal Taiwan
"Di Taiwan cold chain perkembangannya bagus karena menerapkan dasar-dasar cold chain. Kemudian juga mementingkan tentang ekspedisinya, jalur-jalur untuk cold chain dan untuk update-update terbarunya di cold chain."
"Ada empat bidang utama cold chain Taiwan yang hadir kali ini. Yakni, sistem untuk cold chain, kendaraan untuk cold chain, sistem IOT dari awal sampai akhir dan karena Indonesia daerahnya luas, ada sistem cold chain khusus untuk daerah pertanian Indonesia," kata M.J. Lin.
Dalam seminar kali ini juga turut diperkenalkan produk-produk Taiwan yang berkualitas tinggi dalam industri cold chain yang mencakup empat aspek utama.
Yaitu, peralatan pendingin dan transportasi cold chain, perencanaan dan konsultasi sistem logistik cold chain, pengembang kawasan industri dan layanan pengiriman & kurir dengan peralatannya.
Perusahaan yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Systech (pemimpin GPS dan pelacak kendaraan).
Kemudian, Advantech (produsen komputer industri global terkemuka), Aptobject (integrasi sistem dengan perangkat IoT dan platform cloud).
Proadvancer (pembangunan dan perencanaan pusat logistik), Flutai (spesialisasi dalam transportasi distribusi bersama multi-suhu, dan kendaraan layanan bandara) dan Luckyear (spesialisasi dalam IQF. Freezer Terowongan Beku Cepat Individual).
Perusahaan lain Nanshiuh (peralatan penyimpanan kontainer baja, roll cage, rak baja), Long Long Clean Room (khusus dalam panel partisi firewall, panel tahan api rockwool, panel freezer insulasi panas PIR).
King Sun (pemimpin menara pendingin), Ama Tech (pemilik produk kipas HVLS) dan Mundo (bantalan penyerap makanan, bantalan makanan laut, bantalan gel es).
Sementara itu Chairman Taiwan Cold Chain Association (TCCA) Mr. Freezer Lin menuturkan saat ini ada perubahan jaringan internet dari 4G ke 5G.
Karena itu industri cold chain juga berinovasi mengikuti perkembangan tersebut.
"Kenapa dia 4G ke 5G? Kalau zamannya 4G itu masih harus melakukan kontak telepon jika ada kerusakan pada sistem cold chain."
"Kalau sistem di Indonesia rusak, pakai sistemnya Taiwan, mereka harus telepon Taiwan, tetapi kalau sudah 5G, belum di telepon pun mereka sudah tahu, tanpa dikasih tahu kerusakannya sudah tahu. Jadi, sekarang sistemnya sudah direct," tutur Mr. Freezer Lin.
Cold Chain Seminar & Business Matchmaking Meetings turut mengundang perwakilan dari Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI).
Acara ini juga menarik sejumlah pengunjung, termasuk di antaranya produsen dan distributor dari merek makanan beku terkenal di dunia asal Indonesia PT CitraDimensi Arthali (CEDEA).
Kemudian, salah satu retail swalayan dengan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia PT Supra Boga Lestari (Ranch Market) dan pemasok makanan untuk semua supermarket besar di Indonesia EdenFarm.
Acara yang sama sebelumnya diselenggarakan di Hotel Manila, Filipina pada 8 Mei 2023. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mark Wu Sebut Pandemi Tak Menunda Reformasi Struktural Ekonomi Indonesia
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang