jpnn.com - JAKARTA - Protes pemerintah Indonesia atas kasus hilangnya anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) di kapal berbendera Taiwan akhirnya ditanggapi. Pemerintah Taiwan sudah mengakui kesalahan mereka dan berjanji melakukan evakuasi selama dua bulan.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, pemerintah Taiwan sudah merespons pernyataan pemerintah Indonesia.
BACA JUGA: Batan Kembangkan Varietas Padi dengan Teknologi Nuklir
Menurut dia, mereka memang mengaku salah tidak segera memberi tahu pemerintah Indonesia soal insiden pada 26 Februari lalu tersebut. ''Mereka mengaku salah karena baru memberi tahu pada 2 Maret,'' katanya di Jakarta kemarin.
Selain pertanggungjawaban pemerintah Taiwan, Iqbal menyatakan, operasi pencarian tersebut dibantu negara lain. Misalnya, pemerintah Argentina yang mengirimkan kapal AL dengan 400 personel. ''Taiwan juga telah berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk bantuan. Rencananya, mereka menggunakan teknologi satelit untuk mencari lokasi ABK yang hilang,'' jelasnya.
BACA JUGA: Malaysia Sepi Ikan, Ngeluhnya ke Bu Susi
Terkait dengan jaminan bagi keluarga, sebagian besar agen penyalur ABK yang terkena musibah tersebut sudah bisa dikumpulkan. Dari total 21 ABK yang dikonfirmasi, Iqbal sudah menemukan enam agen yang bertanggung jawab atas 20 ABK di sana. (bil/c5/sof)
BACA JUGA: Belum Pastikan Usung Ramadhan Pohan di Pilwako Medan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngelus Dada...Beras Kayak Gini Diberikan ke Warga Miskin
Redaktur : Tim Redaksi