Taiwan Sesumbar Bakal Luncurkan Serangan Balasan terhadap Tiongkok

Selasa, 22 September 2020 – 05:10 WIB
Bendera Taiwan. Foto: Reuters

jpnn.com, TAIPEI - Taiwan mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya memiliki hak untuk membela diri dan melakukan serangan balasan di tengah pelecehan dan ancaman dari Tiongkok, yang pekan lalu mengirim banyak jet melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin, bahwa pihaknya telah "mendefinisikan dengan jelas" prosedur untuk tanggapan pertama pulau itu di tengah "frekuensi tinggi gangguan dan ancaman dari kapal perang dan pesawat musuh tahun ini".

BACA JUGA: Pejabat Amerika Kembali Kunjungi Taiwan, Militer Tiongkok Langsung Pamer Kekuatan

Dikatakan dalam pernyataan itu, Taiwan memiliki hak untuk "membela diri dan melawan serangan" dan mengikuti pedoman "tidak ada eskalasi konflik dan tidak ada insiden yang memicu".

Taiwan tidak akan memprovokasi tetapi juga "tidak takut pada musuh", demikian pernyataan itu.

BACA JUGA: Warga Taiwan Merasa Dirugikan Lantaran Desain Paspornya Mirip Tiongkok

Ketegangan meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir antara Taipei dan Beijing, yang mengklaim secara demokratis menjalankan Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, untuk diambil paksa jika diperlukan.

Beberapa pesawat Tiongkok terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada akhir pekan lalu, mendorong Taiwan untuk mencegat jet dan Pemimpin Tsai Ing-wen menyebut Tiongkok sebagai ancaman bagi wilayah tersebut.

BACA JUGA: Amerika Serikat Tidak Akan Membiarkan Taiwan Diintimidasi Komunis Tiongkok

Latihan Tiongkok berlangsung minggu lalu ketika Beijing menyatakan kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Amerika Serikat ke Taipei.

Pada Senin, surat kabar resmi China Daily mengatakan dalam sebuah tajuk rencana bahwa AS mencoba menggunakan Taiwan untuk menahan Tiongkok tetapi tidak ada yang boleh meremehkan tekadnya untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau itu.

"Pemerintah AS tidak boleh diremehkan dalam keputusasaannya untuk menahan kebangkitan Tiongkok secara damai dan memanjakan diri dalam kecanduan AS terhadap hegemoni," katanya.

Tiongkok telah marah dengan peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, termasuk dua kunjungan dalam beberapa bulan oleh pejabat tinggi, satu pada Agustus oleh Menteri Kesehatan Alex Azar dan yang lainnya minggu lalu oleh Keith Krach, wakil menteri untuk urusan ekonomi.

AS, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan pulau itu tetapi merupakan pendukung internasional terkuatnya, juga merencanakan penjualan senjata baru yang besar ke Taiwan.

Tiongkok bulan ini mengadakan latihan skala besar yang langka di dekat Taiwan, yang disebut Taipei sebagai provokasi serius. Tiongkok mengatakan latihan itu adalah kebutuhan untuk melindungi kedaulatannya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Taiwan   Tiongkok  

Terpopuler