Tak Ada Ambulans Seusai Baku Tembak, Jenazah Brigadir J Dievakuasi pakai Apa? Duh

Kamis, 14 Juli 2022 – 15:09 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjawab pertanyaan soal evakuasi jenazah Brigadir J, sopir istri Irjen Ferdy Sambo yang tewas dalam baku tembak. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kasus Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak polisi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7), tengah jadi sorotan publik.

Brigadir J yang merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, ditembak oleh sesama polisi, Bharada E.

BACA JUGA: 5 Tokoh Penting Respons Kematian Sopir Istri Ferdy Sambo, Terakhir Ampun-ampunan

Brigadir J diketahui merupakan personel Brimob yang bertugas di Divisi Propam Polri.

Dia juga sopir pribadi Putri Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo.

BACA JUGA: Baku Tembak Dipicu Istri Ferdy Sambo Teriak, nih Pernyataan Mahfud MD, Jangan Kaget ya

Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengungkapkan, seusai kejadian polisi tembak polisi tersebut tak ada warga yang melihat adanya ambulans.

Seno Sukarto saat ini menjadi Ketua RT 05/RW 01 di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: 4 Pengakuan Jenderal soal Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Daftar Kejanggalan Kian Tebal

Di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang berada di kompleks tersebut, Brigadir J tewas seusai baku tembak dengan Bharada E.

Awak media yang sempat menemui Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di kawasan Jakarta Timur, Kamis (14/7) menanyakan terkait proses evakuasi jenazah Brigadir J dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) menggunakan mobil apa.

"Menurut warga tidak ada ambulans setelah kejadian itu, jenazah dibawa pakai apa?" tanya salah satu wartawan kepada Brigjen Ramadhan.

"Ya, ambulans, kan, mobil orang sakit. Ini jenazah. Nanti kami sampaikan," kata Brigjen Ramadhan.

Dia juga menyebutkan sejauh ini keterangannya soal peristiwa tersebut sama seperti yang dijelaskan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

"Sama seperti yang dijelaskan Pak Kapolres saja, ya. Kan, sudah dijelaskan Kapolres," lanjutnya.

Sebelumnya, Brigjen Ramadhan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).

Dia menyebut penembakan berawal dari tindakan tercela Brigadir J yang memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri.

"Ketika itu, istri Irjen Ferdy Sambo sedang istirahat (di kamar)," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).

Brigadir J kemudian melakukan pelecehan terhadap istri seorang jenderal polisi bintang dua tersebut.

"Lalu, Brigadir J menodongkan pistol ke kepala istri kadiv propam," kata Ramadhan.

Atas insiden itu, istri Irjen Ferdy Sambo langsung berteriak untuk minta tolong.

"Sontak ketika itu istri kadiv propam berteriak dan meminta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar," kata Ramadhan.

Kemudian, Bharada E yang ada di rumah tersebut langsung mendatangi ke kamar dan bertemu dengan Brigadir J.

Saat itu, Bharada E menanyakan ke Brigadir J terkait apa yang sebenarnya terjadi.

Bukannya menjawab, Brigadir J malah menembak Bharada E.

"Akibat tembakan itu, terjadilah saling tembak dan menyebabkan Brigadir J meninggal dunia," kata mantan Kapolres Palu tersebut. (mcr8/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler