jpnn.com, BANTEN - Seleksi Penerimaan Calon Taruna - Taruni (sipencatar) Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten 2021 sudah melalui tahap tes kesehatan.
Direktur Poltekpel Banten Heru Widada menekankan, proses seleksi tersebut harus bersih, transparan, akuntabel, dan berkualitas. Dia memastikan, kecurangan dalam bentuk apapun bakal diganjar tindakan tegas.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Misteri Rekening Keluarga Akidi Tio, Luhut Disikat, Bupati dan Wali Kota Protes
Menurut Heru Widada, sipencatar Poltekpel Banten merupakan kesempatan emas bagi generasi penerus. Kementerian Perhubungan memberikan kesempatan tersebut kepada setiap anak bangsa yang ingin menjadi insan perhubungan di bidang transportasi laut.
”Tahun ini, Badan Pengembangan SDM Perhubungan kembali memberi kesempatan kepada putra dan putri terbaik bangsa untuk menjadi taruna Poltekpel Banten,” sambungnya.
BACA JUGA: Tarif PCR Turun, Ganjar Pranowo: Jangan-Jangan, Ada Harga yang Lebih Baik dan Bagus
Mereka, lanjut Heru Widada, bisa masuk melalui dua jalur. Yakni jalur reguler pola pembibitan dan jalur nonpola pembibitan.
Setiap tahapan sipencatar Poltekpel Banten dipastikan mengikuti ketentuan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Kemenhub Dukung Penanganan Pasien Covid-19 Menggunakan Kapal Isolasi
”Dilaksanakan pendaftaran secara online maupun verifikasi sampai dengan waktu seleksi yang telah ditentukkan,” imbuhnya.
Pelaksanaan pendidikan pembentukan yang nantinya dilaksanakan di kampus Poltekpel Banten. Seluruhnya mengikuti aturan pemerintah.
Heru Widada juga menekankan kepada seluruh jajarannya yang bertugas melaksanakan seleksi harus menekan sejumlah nilai dan prinsip.
Di antaranya, bersih objektif, transparan, akuntabel, dan kualitas wajib dipatuhi.
”Serta anti-KKN, clear and clean dalam pelaksanaan rekrutmen yang telah digariskan oleh Kementerian Perhubungan. Telah saya tekankan untuk tidak memanfaatkan dan mencari kesempatan guna kepentingan pribadi selama proses rekrutmen,” tegasnya.
Dia juga berpesan supaya peserta seleksi, termasuk para wali atau orang tua peserta, tidak melakukan tindakan berbau korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dia ingin seluruh peserta melalui tahapan seleksi dengan jujur. ”Apabila ada peserta menggunakan koneksi dengan cara menghubungi via telepon atau surat kepada panitia dan pejabat yang berwenang melalui orang tua, wali, keluarga, atau pihak lain, dikenakan sanksi diskualifikasi,” sambungnya.
Heru ingin seluruh peserta mengandalkan kemampuan dan kapasitas diri masing-masing dalam setiap tahap seleksi.
Sebab, yang dicari oleh Poltekpel Banten adalah taruna taruni berkualitas dan berkarakter. Melalui seleksi itu pula, pihaknya menyiapkan bibit-bibit unggul.
”Penerus tongkat estafet perwira kapal niaga dan kejayaan pelaut di masa mendatang untuk menjadi insan perhubungan yang prima, profesional, dan beretika di bidang transportasi laut,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia