Tak Ada Batgirl untuk Joss Whedon

Sabtu, 24 Februari 2018 – 23:12 WIB
Kiri: Joss Whedon. Kanan: Batgirl. Foto: Aceshowbiz

jpnn.com - Fans yang telah menanti-nanti film solo Batgirl harus kembali harap-harap cemas. Joss Whedon yang diplot sebagai sutradara oleh Warner Bros. dan DC Comics mengundurkan diri.

Sineas yang dikenal lewat Buffy the Vampire Slayer itu memutuskan resign lantaran tidak punya ide cerita buat superheroine muda tersebut.

BACA JUGA: Diinjak Kritikus, Justice League Langsung Loyo di Box Office

’’Batgirl adalah proyek yang menarik. Warner dan DC juga partner kolaborasi yang suportif,’’ ungkapnya dalam pernyataan tertulis yang dikutip Hollywood Reporter kemarin, Jumat (23/2).

Whedon berterima kasih kepada Presiden DC Comics Geoff Johns, Presiden Warner Bros. Picture Toby Emmerich, dan semua pihak yang terlibat dalam pengembangan Batgirl.

BACA JUGA: Optimistis Superman Cs Tumbangkan Dewa Petir Marvel

’’Mereka menyambut dengan sangat ramah saat aku datang. Mereka juga pengertian sekali waktu aku, uh, apa kata yang lebih seksi dari ’gagal’ ya?’’ tulisnya di akhir pernyataannya tersebut.

Dalam wawancara pada April 2017, Whedon sempat menyatakan idenya tentang superhero cewek yang punya alias Barbara Gordon itu.

BACA JUGA: Sutradara The Raid Garap Film Musuh Batman

Dia adalah anak Komisioner James Gordon. Jika dibandingkan dengan Batman, Barbara tidak punya masa kecil yang kelam.

Whedon pun berniat menghadirkan ’’luka’’ buat Batgirl. ’’Aku terobsesi bagaimana seorang perempuan muda bisa setangguh itu memasang topeng superhero. Apa ’kerusakan’ yang dialaminya?’’ paparnya sebagaimana dikutip Heat Vision.

Sayang, ide itu harus mandek. Hingga kini, belum ada konfirmasi dari pihak studio terkait mundurnya Whedon.

Fans bertanya-tanya apa alasan sutradara Avengers: Age of Utron itu mengundurkan diri. Selain sebab yang dikemukakan Whedon sendiri, tentunya. Banyak spekulasi beredar.

Namun, ada dua yang paling masuk akal. Pertama, dia tidak diterima oleh kalangan penggemar DC Comics. Sebagai orang yang pernah bekerja untuk Marvel Studios, gayanya tidak cocok dibawa ke dunia gelap milik DC.

’’Perkenalan’’ Whedon dengan jagat DC Extended Universe langsung berujung bencana. Lihat saja proses syuting ulang Justice League yang akhirnya menjadi bahan guyonan fans.

Film yang seharusnya punya tone gelap dan cerita dalam menjadi lebih ringan serta ber-tone ceria. Aneh. Akibatnya, muncul tuntutan masif kepada Warner Bros. untuk merilis versi uncut Zack Snyder.

Sebab kedua, bagi banyak kalangan, Batgirl adalah film yang feminis. Dia mengangkat kekuatan perempuan. Mirip Wonder Woman. Padahal, Whedon sempat tersandung masalah pelecehan seksual.

Pada Agustus 2017, mantan istri Whedon, Kai Cole, menuduh dia melakukan perselingkuhan emosional dengan banyak perempuan di tempat kerja. Mulai aktris, rekan kerja, hingga teman dan fans.

’’Menunjuk orang dengan catatan seperti itu untuk membesut film yang punya nilai feminisme sama saja dengan membuat film kulit hitam dengan sutradara kulit putih,’’ kata Hannah-Shaw Williams, kontributor Screen Rant.

Dengan sukses Wonder Woman yang disutradarai Patty Jenkins, banyak media berspekulasi bahwa Warner Bros. akan mencari sutradara perempuan buat menangani Batgirl. (Movieweb/Variety/fam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Jadi Target Utama Superman Cs


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler