BANDUNG – Menanggapi penyelenggaraan Miss World yang rencananya digelar di Bali dengan puncaknya di Sentul Internasional Convention Center (CICC), Kabupaten Bogor, Gubernur Ahmad Heryawan memberi saran agar acara itu tidak memunculkan polemik. Yakni, kontestan kontes kecantikan dunia itu menggunakan kebaya.
Aher, sapaan gubernur, mengatakan, usulan tersebut sebenarnya telah disampaikan saat bertatap muka dengan panitia Miss World di rumah dinas Gubernur Jabar di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandar Dinata, beberapa waktu lalu. Namun begitu, kata Heryawan, panitia acara belum menanggapi usulannya secara serius.
“Saat bertemu dengan panitia, saya mengusulkan agar di hari terakhir, seluruh peserta menggunakan kebaya, kan bagus. Cuma, panitia hanya tersenyum. Udah segitu saja,” kata Heryawan yang usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Jabar di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Rabu (10/4).
Terkait izin penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut, Heryawan menegaskan, meskipun acara puncak Miss World akan digelar di Jabar, namun dia menyatakan, gubernur tidak memiliki kapasitas menolak ataupun mengizinkan Miss World. Terlebih, lanjut Heryawan, ajang Miss World merupakan perhelatan berkelas internasional. “Kalaupun ada perizinan, itu ada di tingkat pusat,” kata Heryawan.
Pernyataan Heryawan itu pun lantas meluruskan rumor dukungannya terhadap ajang kontes kecantikan tersebut, yang akhir-akhir ini kerap diperbincangkan di media sosial. Namun begitu, Heryawan pun mengaku bukan pula menolak ajang Miss World. “Sebagai gubernur pun saya tak bisa melarang pagelaran tersebut,” ucapnya.
Maka berdasarkan hal tersebut, dirinya lebih memilih tidak berkomentar apa-apa, soal perizinan karena hal tersebut merupakan kewenangan dari pusat. Namun begitu, Heryawan mengatakan, dalam pertemuan yang pernah ia langsungkan dengan panitia penyelenggara, pihak panitia menjanjikan di acara puncak tak ada yang kontestan yang mengenakan bikini. “Jadi pada penampilan terakhir tidak ada penggunaan bikini,” pungkasnya. (mg9)
Aher, sapaan gubernur, mengatakan, usulan tersebut sebenarnya telah disampaikan saat bertatap muka dengan panitia Miss World di rumah dinas Gubernur Jabar di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandar Dinata, beberapa waktu lalu. Namun begitu, kata Heryawan, panitia acara belum menanggapi usulannya secara serius.
“Saat bertemu dengan panitia, saya mengusulkan agar di hari terakhir, seluruh peserta menggunakan kebaya, kan bagus. Cuma, panitia hanya tersenyum. Udah segitu saja,” kata Heryawan yang usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Jabar di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Rabu (10/4).
Terkait izin penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut, Heryawan menegaskan, meskipun acara puncak Miss World akan digelar di Jabar, namun dia menyatakan, gubernur tidak memiliki kapasitas menolak ataupun mengizinkan Miss World. Terlebih, lanjut Heryawan, ajang Miss World merupakan perhelatan berkelas internasional. “Kalaupun ada perizinan, itu ada di tingkat pusat,” kata Heryawan.
Pernyataan Heryawan itu pun lantas meluruskan rumor dukungannya terhadap ajang kontes kecantikan tersebut, yang akhir-akhir ini kerap diperbincangkan di media sosial. Namun begitu, Heryawan pun mengaku bukan pula menolak ajang Miss World. “Sebagai gubernur pun saya tak bisa melarang pagelaran tersebut,” ucapnya.
Maka berdasarkan hal tersebut, dirinya lebih memilih tidak berkomentar apa-apa, soal perizinan karena hal tersebut merupakan kewenangan dari pusat. Namun begitu, Heryawan mengatakan, dalam pertemuan yang pernah ia langsungkan dengan panitia penyelenggara, pihak panitia menjanjikan di acara puncak tak ada yang kontestan yang mengenakan bikini. “Jadi pada penampilan terakhir tidak ada penggunaan bikini,” pungkasnya. (mg9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjerat Dugaan Korupsi, Bupati Kolaka Dinonaktif
Redaktur : Tim Redaksi