jpnn.com, JAKARTA - Berbeda dengan dua tahun terakhir, di mana aktivitas mudik lebaran berusaha ditekan seminimal mungkin, kali ini Menhub Budi Karya Sumadi justru mendorong masyarakat agar melakukan perjalanan ke kampung halaman lebih awal.
Imbauan tersebut diharapkan dapat mencegah penumpukan kendaraan pada hari-hari terakhir Ramadan.
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sampaikan Pesan Jokowi
"Kami mengajak warga untuk mudik lebih awal, mulai tanggal 23 (April)," ujar Budi saat ditemui di sela-sela peluncuran Visi Berkelanjutan 50/30 Blue Bird di Jakarta, Rabu malam.
Menhub menyampaikan, pihaknya bersama dengan Kakorlantas Polri dan juga Kementerian PUPR melakukan persiapan yang sangat detil untuk mudik lebaran kali ini.
BACA JUGA: Catat, Ini Jadwal One Way dan Ganjil Genap saat Arus Mudik Lebaran 2022
"Bayangkan mudik kali ini naik 40 persen dibandingkan 2019. Kalau 40 persen itu tinggi sekali. Presiden khawatir, kami disuruh simulasi," kata Menhub.
Simulasi tersebut dilakukan dengan berbagai rekayasa seperti aturan ganjil genap, one way, contra flow, dan truk berporos tiga tidak diperbolehkan melintas di jalan tol dan arteri.
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2022: Harus Jaga Stamina, Manfaatkan Aplikasi Kesehatan
"Dengan 40 persen kalau tingkat keberhasilan ganjil genap itu 30 persen sama dengan DKI, baru itu menjadi baik. Kalau tidak, itu fail. Tingkat kegagalan itu cukup tinggi," ujar Menhub.
Oleh karena itu, pihaknya memprediksi apabila tidak ada kesadaran masyarakat untuk tidak bersama-sama mudik 29 dan 30 April 2022, maka akan terjadi kemacetan.
"Jadi jangan harap bisa ke Semarang itu 6 sampai 7 jam, bisa dua kali lipatnya," kata Menhub.
Menhub mengatakan, imbauan untuk mudik lebih awal mulai terasa di masyarakat. Ia menceritakan dalam kunjungannya ke Madura, warga tampak sudah mulai melakukan mudik lebih cepat.
"Tinggal sekarang di darat, yang memang paling complicated. Terjadi di Palimanan, Jakarta sampai ke Semarang dan exercise-nya adalah di situ," ujar Menhub. (ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif