UNTUK pertama kalinya sejak menduduki kursi empuk sebagai Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nurgoho bertemu dengan para anggota DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal SumutAda sederat pidato di atas podium
BACA JUGA: Deradjat Ginandjar, Pengidap HIV/AIDS yang Berprestasi Internasional lewat Sepak Bola
Ada dendang nyanyian di acara yang dikemas sebagai halal bihalal ituBACA JUGA: Yosepa Hayat, Sosok yang Diduga Bomber di Solo
Namun, tidak sekali pun terdengar suara yang menyebut nama Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin.---------------------
Soetomo Samsu-JPNN
------------------ ---
Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga, dijatah pertama naik podium
BACA JUGA: Kesaksian Para Korban Bom Bunuh Diri yang Nyawanya Nyaris Terenggut
Tiga hal disebut mendesak segera diurus yakni soal Inalum yang menjelang tutup kontrak 2013, proyek bandara Kualanamu, dan Bagi Hasil Perkebunan yang terus diperjuangkan tapi tak kunjung ada hasilnya.Dengan lugas, Chaidir menyampaikan kerisauannya terhadap tidak adanya tokoh yang dijadikan sesepuh"Kita risau, siapa yang bisa kita anggap orang tua," ujarnya, seraya menyebut para politisi asal Sumut tidak kompakKatanya, masih banyak hal di Sumut yang harus menjadi perhatian bersama"Kita tidak bisa bercanda-bercanda saja," ujarnya.
Chaidir turun podium, giliran Gatot naik"Karena acaranya ini setingnya silaturahmi, mestinya ada dua manfaat, yakni bertambahnya usia dan bertambahnya produktifitas," kata ustadz Gatot mengawali kata sambutanSayangnya, tak ada ajakan berdoa untuk kebugaran Syamsul yang hingga kini masih menjalani masa terapy pemulihan kesehatan di RS Abdi Waluyo, Jakarta
Gatot lebih banyak mengutarakan harapannya agar para anggota DPR dan DPD mampu berkontribusi bagi Sumut, dengan melobi agar banyak proyek yang diboyong ke Sumut
Sementara, Rahmatsyah dari DPD, menambah daftar persoalan yang disampaikan ChaidirSecara khusus, Rahmat mengingatkan pentingnya penyelesaian dengan segera kasus tanah eks PTPN yang berada di Deliserdang, Sergai, Langkat dan Binjai, yang sudah kerap memicu konflik fisik"Saya mohon dukungan, agar di ulang tahun Hari Agraria nantinya, Presiden ke Medan, secara simbolis menyerahkan sertifikat ke wargaSudah banyak korban, sudah sering ada pertumpahan," ujarnya serius.
Sebagai anggota DPR asal Sumut yang paling senior, Abdul Wahab Dalimunthe didaulat bicaraSebelum masuk pokok materi, politisi sepuh itu mengenalkan satu per satu anggota DPR dan DPD asal Sumut yang mayoritas hadirAda Rudolf Pardede, Jhonny Allen, Yasonna Laoly, Anton Sihotang, Hasrul Azwar, Ruhut Sitompul, Martin Hutabarat, Harry Lontung Siregar, Ibrahim Saksi Batubara, Buyung Saragih, Anshory siregar, Jafar Nainggolan, Iskan Qolba Lubis, Meutya Hafiz, Ali Wongso Sinaga, dan masih banyak lagi
Banyak hal yang disorot Wahab, dengan kalimat lugas dan blak-blakan"Janganlah pidato panjang-panjang, Kualanamu, tanah tak beres-beresTolong urusi itu tanahGatot sanggup nggak kamu jewer bupatiKalau tidak sanggup, kamu yang kami jewer," ujar mantan politisi Golkar yang lantas nyebrang ke Demokrat itu.
"Jangan ada lagi koruptor masuk (ke jajaran Pemprov Sumut, red)Jadi kadis ini, (bayar) sekianJadi kadis ini, sekianDPRD juga diam saja," imbuh Wahab
Bagaimana tanggapannya soal Inalum" Dia kurang setuju jika jatah saham dikejar terburu-buru"Benahi dulu rumah kita," cetusnyaDia mengkaitkan masalah ini dengan belum solidnya jajaran internal Pemprov Sumut, yang belakangan masih diwarnai friksi-friksi"Pandai-pandai lah kalianBaik-baiklah kalian," pesan WahabSama sekali, dia juga tidak menyinggung nama Syamsul, mantan kolega sekaligus rivalnya di panggung politik Sumut.
Setelah usai sesi serius, disusul giliran pamer suaraGatot menyanyi, Rahmatsyah juga menyanyi, gantianSedang anggota DPR Soetan Bathoegana, sebelum melantunkan 'Fatwa Pujangga', menyampaikan banyolan-banyolan yang mengendurkan syaraf suasanaTawa, canda, tepuk-tangan, riuh di ruang hotel mewah itu.
Namun, suasana kembali serius lantaran Hasrul Azwar, yang didaulat maju ke depan untuk nyanyi, malah menggunakan waktu untuk pidato"Suara saya lagi serak," dalihnya.
Dia menyorot Gatot yang dinilai kurang inisiatif menjalin komunikasiPadahal, ada tiga anggota DPR asal Sumut yang duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPR, yakni Hazrul sendiri, Yasonna Laoly, dan Jhonny AllenBanggar sangat menentukan distribusi dana infrastruktur sebesar Rp1400 triliun"Masak dari Rp1400 trilun, ada tiga anggota di Banggar, Kualanamu tak selesai, tol tak selesai, Belawan tak berlanjutSaya harap Pak Gatot bisa membangun komunikasi politik yang baik dengan semua pihak," kata Hasrul, yang juga Ketua Fraksi PPP DPR itu.
Dia memberi contoh hasil baik dari komunikasi pihak Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan anggota Komisi X DPR, Harry Lontung SiregarKarena Unimed mau 'menyapa' Harry, ratusan milyar dana bisa mengucur ke Unimed"Mengapa" Karena beliau disapaTapi kapan SKPD dari Pak Gatot mendekati kami" Baru hari ini," cetusnya.
Di ujung acara, Gatot naik ke mimbar, merespon kritikan HasrulDia janji akan mengintensifkan komunikasi dengan para anggota DPR dan DPDGatot langsung memerintahkan kepada plt Sekda Rachmatsyah, Nurdin Lubis, dan Kepala Bappeda yang ikut hadir, agar ke depan bertindak sebagai penghubung (Liaison Officer/LO)
Pemprov dengan para politisi di Senayan asal SumutHingga bubar, nama Syamsul tak pernah terdengar****
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Mohon Maaf, Persib Akan Tetap Ada di Hati Saya
Redaktur : Tim Redaksi