jpnn.com - SEMPAT tarik ulur, akhirnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) memastikan rekrutmen CPNS akan tetap dilaksanakan tahun depan, meski kuotanya terbatas.
Kepada wartawan JPNN Mesya Mohammad beberapa waktu lalu, Asdep Koordinasi Kebijakan, Penyusunan, Evaluasi Program dan Pembinaan SDM KemenPAN-RB Bambang Dayanto Sumarsono dengan gamblang menjelaskan rencana rekrutmen CPNS 2016. Berikut petikannya:
BACA JUGA: Ahok Gagal Paham
Moratorium CPNS, tapi masih juga ada rekrutmen, bisa dijelaskan Pak?
Dalam road map pemerintah kan moratorium CPNS selama lima tahun. Tapi jangan buru-buru menafsirkan negatif dulu karena moratorium di sini adalah sifatnya terbatas. Artinya, rekrutmen dilakukan untuk mengisi PNS yang pensiun dan ditujukan bagi instansi yang membutuhkan pegawai. Tujuannya agar PNS yang direkrut bukan lantaran daerah menginginkan dana alokasi umum (DAU) lebih banyak, tapi memang butuh aparatur dalam mempercepat mesin birokrasi.
BACA JUGA: Negara Anggap Honorer K2 = Kelas Dua
Jadi berapa alokasi CPNS tahun depan?
Tahun depan sekitar 120 ribu PNS akan pensiun. Tapi, bukan berarti seluruhnya kita rekrut. Prinsipnya adalah zero growth, artinya, PNS yang ada tidak boleh ditambah, malah dikurangi agar beban belanja pegawai di APBN berkurang signifikan. Itu sebabnya, meski pensiunannya di atas 100 ribu, yang diisi tidak sebanyak itu. Ya, maksimal 100 ribulah.
BACA JUGA: Kalau Semua Terlibat, Itu Bagus
Sudah pasti tidak ada penambahan lebih dari itu Pak?
Ya iyalah, wong dananya kan tidak ada. Ini saja untuk pengadaan CPNS 2016, akan diambil dari penghematan anggaran instansi terkait. Untuk gajinya kan sudah tertata di APBN, jadi sudah aman itu.
Anggaran pengadaan CPNS akan kami upayakan juga di APBNP-2016, namun kami sudah menyiapkan antisipasinya. Untuk pengadaan satu CPNS, butuh anggaran sekitar Rp 4 jutaan, itu sebabnya yang direkrut tidak banyak. Ini hanya agar masyarakat bisa tahu kalau pemerintah punya niatan serius merekrut pegawai baru.
Formasi tahun depan apa saja Pak?
Yang direkrut adalah tenaga di bidang pendidikan, kesehatan, dan penegak hukum. Tenaga kesehatan terdiri dari bidan PTT, dokter PTT, perawat, tenaga kesehatan lainnya. Kuota yang disiapkan sekitar 42 ribu. Untuk tenaga kesehatan bidan PTT dan dokter PTT, Kemenkes harus berkoordinasi dengan Pemda. Sebab, pemdalah yang mengetahui keberadaan mereka meskipun tenaga PTT ini mengantongi SK Menkes.
Formasi tenaga pendidik diprioritaskan untuk guru 3T (terluar, terdepan, tertinggal) jumlahnya sekitar 3000-an. Formasi tenaga penegak hukum sekitar 1000-an sesuai usulan dari Mahkamah Agung (MA). Guru 3T akan diprioritaskan, berapapun yang diajukan Kemdikbud untuk 3T akan diberikan karena ini mendukung program presiden.
Selain tiga formasi tersebut, pemerintah juga mengalokasikan untuk lulusan sekolah ikatan dinas sekitar 5000-an. Sekolah ikatan dinas ini antara lain Sekolah Tinggi Sandi Negara milik Lemsaneg, Sekolah Tinggi Intelegen (BIN), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (BPS), serta sekolah untuk penjaga sipir/lapas dan imigrasi (Kementerian Hukum dan HAM). Selain itu, ada juga sekolah D2 dan D3 Perpajakan milik Kementerian Keuangan, sekolah pengamat gunung berapi (BMKG), dan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) (Kemendagri).
Kalau ditotal jumlahnya tidak sampai 100 ribu, formasi lainnya bagaimana Pak?
Nah itu kita ambil dari pelamar umum, seperti lulusan cumlaude. Mereka ini direkrut lewat jalur kukhus. Selain itu ada juga formasi untuk berkebutuhan khusus. Formasi lainnya untuk tenaga teknis lainnya yang sangat dibutuhkan. Sedangkan tenaga administrasi tidak dibuka karena ini jabatan fungsional yang terlalu umum.
Bagaimana tenaga fungsional lain seperti penyuluh yang dibutuhkan juga?
Untuk tenaga penyuluh yang sudah mengabdi dan jumlah sekitar 20 ribuan, akan kami arahkan ke P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). P3K itu sama saja dengan PNS, kesejahteraannya sebanding. Kalau dimasalahin tentang pensiun, kan bisa dibahas dengan instansinya, misalnya dimasukkan ke dalam BPJS.
Kapan jadwal rekrutmen dibuka?
Yang paling aman itu dimulai Maret 2016. Ini agar lulusan CPNS-nya bisa langsung mengantongi NIP di tahun sama. Pak Menteri ingin memajukan jadwalnya untuk kebutuhan CPNS itu sendiri. Selama ini CPNS yang direkrut misalnya 2014, tapi mengantongi NIP-nya 2015. Mulai 2016, jadwalnya lebih dimajukan.
Sistem rekrutmen seperti tahun-tahun sebelumnya?
Iya, jadi pendaftarannya tetap menggunakan sistem online agar tidak terjadi permainan. Tesnya terdiri dari tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB). Agar lagi transparan, mekanisme tes menggunakan sistem computer assisted test (CAT). TKD yang diujikan meliputi tes intelegensia umum (TIU), tes karakteristik pribari (TKP), dan tes wawasan kebangsaan (TWK). Prosentase kelulusannya 60 persen TKD, 40 persen TKB. Nantinya semuanya diolah oleh Panselnas. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan Honorer K2 Dihancurkan
Redaktur : Tim Redaksi