jpnn.com - PERNYATAAN mengejutkan datang dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi. Dengan nada datar, politikus Hanura itu menyatakan, tidak ada anggaran untuk pengangkatan honorer kategori dua (K2) tahun depan. Selain itu, moratorium yang sedianya hanya diberlakukan 2015 diperpanjang hingga 2016.
Entah seperti apa perasaan sekitar 430-an ribu honorer K2 yang sempat dijanjikan Yuddy diangkat menjadi CPNS.
BACA JUGA: Deg-degan, Ini Kasus Cukup Besar
Bagaimana reaksi honorer K2? Berikut petikan wawancara JPNN Mesya Mohammad dengan Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih, Senin malam (2/11).
Sudah tahu pernyataan Pak Menteri teranyar?
BACA JUGA: Sulit Angkat Guru Honorer Bukan Sarjana
Iya saya sudah baca di media online. Terus terang saja, saat ini saya kebanjiran telepon dari seluruh honorer K2 di Indonesia. Mereka menanyakan pernyataan menteri kepada media. Umumnya menyatakan kecewa berat bahkan marah besar.
Apa langkah yang akan dilakukan FHK2I?
BACA JUGA: 17+...Tak Apa Nggak Olahraga, Tapi Rajin Melakukan Hubungan Seks
Saya sudah melakukan konsolidasi dengan Korwil-korwil FHK2I untuk kembali merapatkan barisan. Kami juga mengontak Komisi II DPR RI serta menghubungi Ketua Umum PB PGRI untuk koordinasi. Mereka juga sangat kecewa karena telah terjadi inkonsistensi di pemerintah.
Kami akan mengikuti rapat dengan PGRI untuk menentukan langkah selanjutnya. Yang pasti, saat ini pemerintah telah lupa akan janjinya. Dan tugas kami saat ini akan mengingatkan kembali agar pemerintah tidak lupa.
Cara mengingatkannya?
Ya dengan melakukan aksi turun ke jalan lagi. Saya pastikan gelombang massanya akan lebih besar dari demo 15 September. Kalau demo 15 September hanya sekitar 30 ribuan, aksi nanti akan dua kali lipat. Itu khusus honorer K2 saja, belum ditambah aliansi lain.
Jadi tidak hanya K2 yang akan demo?
Iya jelas dong, perjuangan kami didukung banyak pihak. Kami sudah menyusun skenario terburuk bila pemerintah lupa janjinya. Dan ternyata perkiraan kami terbukti, pemerintah kembali lupa. Untuk menyadarkan dan mengingatkan pemerintah, pertengahan Desember mendatang FHK2I akan bergabung dengan PGRI, KSPI, BEM Mahasiswa, serta aliansi masyarakat lainnya untuk aksi besar-besaran.
Haruskah lewat aksi demo? Bukankah itu menghabiskan anggaran banyak karena honorer K2 dari berbagai daerah harus datang ke Jakarta?
Kami sudah tahu akan banyak anggaran yang habis bila demo. Tapi mau bagaimana lagi, ini cara satu-satunya untuk mengingatkan pemerintah. Yang jelas, anggota kami selalu siap turun ke jalan untuk memperjuangkan nasib. Kemarin kami bisa dibujuk hanya dengan statement saja. Desember nanti, kami butuh pernyataan hitam di atas putih. Pemerintah jangan mempermainkan kami, obral janji di sana-sini tanpa ada niat serius menyelesaikan masalah K2.
Alasan pembatalan pengangkatan honorer K2 karena dana APBN lagi mepet, kalau dipaksakan bisa-bisa negara bangkrut. Tanggapan Anda?
Kami tidak mau pikirkan itu, yang kami tahu janji adalah janji. Pak Menteri kan muslim yang taat, taatlah pada janji yang sudah diucapkan.
Menurut FHK2I, MenPAN-RB punya keseriusan gak menyelesaikan K2?
Sejauh ini kami melihat serius, sebab kami sudah mempunyai data surat pengajuan pembiayaan honorer K2 di tahun 2016. Suratnya ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Menkeu. Hanya saja usaha MenPAN-RB tidak berhasil, itu bisa saja Menteri Yuddy kurang bisa meyakinkan presiden. Kami bisa menilai itu karena saat penyelesaian guru bantu DKI Jakarta, MenPAN-RB bisa meyakinkan presiden.
Jadi apa yang harusnya dilakukan MenPAN-RB?
Harusnya Menteri Yuddy bisa meyakinkan Presiden dengan berbagai argumen dan data. Menteri itukan pembantu presiden, harusnya menjelaskan kondisi K2 seperti apa. Dana untuk gaji kami memang bisa bangun waduk seperti pernyataan presiden. Tapi gurulah yang mencetak SDM-SDM pembuat waduk.
Masih berharap menjadi CPNS?
Ya jelas 1.000 persen tetap berharap, itu angka mati bagi kami. Masih banyak jalan menuju Roma, kami tetap optimis akan tetap diangkat meski waktunya tertunda. Komisi II juga sudah berjanji akan membahas masalah ini dengan MenPAN-RB usai reses nanti. Semoga ada titik terang.
Pemerintah juga harus tahu, seluruh honorer K2 sudah mengeluarkn dana cukup banyak untuk menyiapkan berkas-berkas, seperti copian SK, absensi, dan lain-lain. Kami sudah keluarkan ratusan ribu rupiah untuk pengurusan administrasi.
Sekali lagi berharap pemerintah konsisten pada kesepakatan awal, jangan mencla-mencle dan membuat pernyataan yang memabukkan hingga harapan honorer K2 membumbung setinggi langit. Tapi sekarang harapan itu dihancurkan sendiri oleh pemerintah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengangkatan Honorer K2 Hanya Angan-angan
Redaktur : Tim Redaksi