jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian membantah telah melakukan penangkapan pada insiden rusuh mahasiswa dari Papua dan warga yang ada di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Syahar Diantono mengatakan, dalam insiden itu, memang ada yang sempat diamankan. Namun bukan ditangkap, melainkan untuk dievakuasi.
BACA JUGA: Tawuran Pecah di UIN Alauddin, Ibu Dosen Kena Lempar Batu
"Polrestabes dan Polda Jawa Timur hanya melakukan pengamanan untuk mencegah rekan mahasiswa dari Papua yang dihadang oleh masyarakat setempat," ujar dia, Senin (3/12).
Perwira menengah ini menambahkan, setelah dilakukan evakuasi, para mahasiswa itu langsung dipulangkan ke daerah masing-masing. Namun, dia tak memerinci berapa jumlah mahasiswa yang dipulangkan dari Surabaya.
BACA JUGA: Dua Ormas Bentrok di Gandaria, Motor Warga Dirusak
"Jadi, kalau ada kabar penangkapan mahasiswa Papua, Polda Jawa timur menyatakan bahwa itu tidak benar. Sekarang semua sudah dipulangkan," katanya.
Dia memastikan, saat ini situasi di sekitar asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, sudah kembali normal. Dia juga mengklarifikasi soal adanya warga negara Australia yang turut ditahan di waktu yang sama. Menurutnya, WNA tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus ini.
BACA JUGA: Pemuda Dua Desa Tawuran Lempar-Lemparan Botol Bir
Diketahui, sejumlah massa ormas mengepung asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya. Hal ini dikarenalan mahasiswa menolak memasang bendera Merah Putih di halaman asrama.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setuawan mengatakan, pihaknya langsung ke lokasi dan mengamankan sejumlah mahasiswa. Agar situasi kondusif, mahasiswa itu kemudian dipulangkan. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Dua Desa Bentrok, Gigi Pak Kades Coplok
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan