jpnn.com, JAKARTA - Wakil Direktur Direktorat Komunikasi dan Informasi Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ari Junaedi menilai opini Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kurang tepat.
Fahri sebelumnya menyebut pasangan calon presiden penting hadir di acara reuni 212. Karena yang dirayakan dalam kegiatan tersebut adalah persatuan.
BACA JUGA: Berita Terkini soal Ikut Reuni 212 Dapat Nilai A di UTS
"Saya kira opini Fahri sangat bertolak belakang dengan komitmen Jokowi-Maruf Amin yang tidak melihat ada urgensinya kegiatan reuni 212 digelar," ujar Ari kepada JPNN, Jumat (30/11).
Ari lebih lanjut mengatakan, kegiatan reuni 212 hanya akan memperkeruh stabilitas jelang pemilu serta memancing aksi-aksi tandingan. Karena itu, cukup tepat jika Jokowi-Ma'ruf menolak hadir di acara tersebut.
BACA JUGA: Reuni 212 Positif Untuk Mengukuhkan Keindonesiaan
Saat ditanya bagaimana dengan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Ari memperkirakan bakal hadir.
Tujuannya, diprediksi untuk memperkuat opini di tengah masyarakat, sebagai pihak yang
mengakomodir perjuangan kelompok pendukung 212.
BACA JUGA: Bisa Jadi Ini Sebab PKS Ngebet agar Kadernya Ikut Reuni 212
"Saya kira Prabowo-Sandi berkepentingan hadir, untuk mengesankan pihak yang terus mengakomodir perjuangan kelompok pendukung 212," pungkas Ari. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reuni 212 Bermuatan Politis? Ini Kata Pengamat dari UI
Redaktur & Reporter : Ken Girsang