JAKARTA - Peristiwa ledakan bom kembali mengguncang Amerika. Pada Senin, waktu setempat, dua bom meledak dekat garis finish saat pelaksanaan Boston Marathon, di Boston Amerika Serikat.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha dari laporan Duta Besar Indonesia untuk Amerika, tak ada korban warga Indonesia dalam peristiwa itu.
"Sejauh ini dilaporkan Dubes AS tidak ada korban WNI atas peristiwa bom Boston," ujar Julian melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (16/4).
Seperti diketahui, akibat ledakan itu ratusan orang terhempas ke tanah. Dua orang tewas dan lusinan lainnya terluka. Salah seorang korban tewas adalah seorang bocah berusia 8 tahun.
Rumah sakit-rumah sakit melaporkan setidaknya 134 orang dirawat, dan 17 orang diantaranya dalam keadaan kritis, dan 25 orang dalam kondisi yang serius. setidaknya 8 pasien adalah anak-anak. Setidaknya 10 orang dilaporkan terpaksa diamputasi.
Menurut Julian, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengetahui peristiwa itu. Tetapi sejauh ini belum ada komunikasi dengan Presiden AS Barack Obama.
"Bapak Presiden telah mengetahui melalui berita di media massa tentang bom di Boston AS. Namun belum ada komunikasi dengan Presiden AS terkait hal tersebut," pungkas Julian. (flo/jpnn)
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha dari laporan Duta Besar Indonesia untuk Amerika, tak ada korban warga Indonesia dalam peristiwa itu.
"Sejauh ini dilaporkan Dubes AS tidak ada korban WNI atas peristiwa bom Boston," ujar Julian melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (16/4).
Seperti diketahui, akibat ledakan itu ratusan orang terhempas ke tanah. Dua orang tewas dan lusinan lainnya terluka. Salah seorang korban tewas adalah seorang bocah berusia 8 tahun.
Rumah sakit-rumah sakit melaporkan setidaknya 134 orang dirawat, dan 17 orang diantaranya dalam keadaan kritis, dan 25 orang dalam kondisi yang serius. setidaknya 8 pasien adalah anak-anak. Setidaknya 10 orang dilaporkan terpaksa diamputasi.
Menurut Julian, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengetahui peristiwa itu. Tetapi sejauh ini belum ada komunikasi dengan Presiden AS Barack Obama.
"Bapak Presiden telah mengetahui melalui berita di media massa tentang bom di Boston AS. Namun belum ada komunikasi dengan Presiden AS terkait hal tersebut," pungkas Julian. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perayaan Ultah Pendiri, Korut Tak Luncurkan Rudal
Redaktur : Tim Redaksi