Tak Ada yang Mencurigakan dari Kekayaan Budi Gunawan

Senin, 09 Februari 2015 – 03:21 WIB
Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Tak ada yang mencurigakan dari rekening milik calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Terjadinya peningkatan jumlah kekayaan merupakan hal yang wajar.

Pernyataan ini disampaikan kuasa hukum Komjen Budi Gunawan (BG), Fredrich Yunadi di Jakarta, Minggu (8/2). Menurutnya, transaksi mencurigakan yang dijadikan dasar Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan tersangka kliennya sangat bertolak belakang dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah diserahkan kepada lembaga antirasuah itu.

BACA JUGA: Prabowo: Tidak Menjaga Mandat Berarti Berkhianat

Fredrich mencontohkan pada LHKPN pada 2003 tanah yang dibeli seharga 100 juta rupiah mengalami kenaikan menjadi 2 miliar rupiah pada 2015. "Memang harga melonjak fantastis. Dan yang membuat harga naik kan pemerintah, bukan kita," kata Fredrich.

Yang jelas, kata Fredrich, Komjen Budi Gunawan dapat mempertanggungjawabkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya. "Ya, saya rasa masih sangat wajar kekayaannya. Misal bisa dapat hibah atau warisan. Kan boleh saja pejabat menangah Polri punya rumah di kawasan Blok M. Sekarang nilainya 100 miliar rupiah tapi itu warisan. Pak BG bisa mempertanggungjawabkan harta-hartanya," ujarnya.

BACA JUGA: Ini Tidak Dilakukan Kompolnas pada Pencalonan Komjen Budi

Dalam laporan LHKPN terlihat jelas harta kekayaan yang dimiliki oleh Komjen Budi Gunawan hampir seluruhnya merupakan aset usaha, baik berupa tanah maupun bangunan yang tidak hanya mengalami peningkatan nilai ekonomi. Aset itu juga menghasilkan laba yang sangat masuk akal yang dapat memberikan peningkatan jumlah harta dan kekayaan Komjen Budi Gunawan.

Di dalam LHKPN Komjen Budi Gunawan tercantum 12 aset dan 5 di antaranya merupakan aset usaha di bidang argobisnis, perhotelan dan kos-kosan, apartemen, serta sejumlah aset bidang tanah yang diperoleh secara bertahap mulai 2004 hingga 2014.

BACA JUGA: Pimpinan KPK Kaji Opsi Kembalikan Mandat ke Jokowi

"Selain itu aset-aset yang dimiliki Komjen Budi Gunawan di tahap awal merupakan aset usaha, sehingga sangat masuk akal bahwa pertumbuhan harta kekayaan pada tahun selanjutnya merupakan hasil keuntungan usaha yang dimanfaatkan untuk memperoleh aset-aset tanah dan bangunan lainnya sebagai bentuk investasi yang menguntungkan," ujar seorang sumber.

Ditinjau dari sudut pandang ekonomi, signifikansi peningkatan harta kekayaan yang dimilki Komjen Budi Gunawan juga merupakan akumulasi dari peningkatan nilai intrinsik maupun nilai ekonomis setiap aset yang dimiliki.

Dalam hal ini 12 aset yang dimiliki oleh Komjen Budi Gunawan, yang mana nilai aset tanah dan bangunan yang dimiliki mengalami peningkatan berkisar antara 10 persen hingga s.d 4.800 persen atau antara 0,1 kali lipat s.d 48 kali lipat dari nilai perolehan pada saat aset tersebut diperoleh.

Salah satu contohnya adalah aset bangunan yang dikembangkan menjadi apartemen di bilangan Karet Bivak Jakarta Selatan yang dimiliki pada tahun 2004 dengan nilai 508 juta rupiah. Dalam kurun waktu 10 tahun seiring perkembangan wilayah kawasan, aset tersebut bernilai 25 miliar rupiah dan memberikan nilai tambah lain dengan disewakan.

Contoh lainnya adalah investasi usaha pada bidang tanah di daerah Subang Jawa Barat yang dibeli secara bertahap dari 2006 hingga 2014 yang dimanfaatkan dalam kerjasama usaha pengembangan argobisnis (pertanian). Nilai aset tersebut meningkat secara bertahap seiring pertumbuhan ekonomi dan peningkatan potensi lahan hingga mencapai sekitar 550 persen dari nilai saat aset tersebut diperoleh.

Selain itu, lima aset yang merupakan aset usaha tidak hanya mengalami peningkatan nilai, tetapi juga memberikan laba usaha yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sebagai contoh adalah aset Hotel Bella Campa di Bogor Jawa Barat atau usaha kos-kosan di bilangan Pancoran dan Cilandak Jakarta Selatan yang merupakan usaha hasil kerjasama, di mana Komjen Budi Gunawan memiliki aset tanah di wilayah-wilayah tersebut kemudian bekerjasama dengan mitra usaha yang memanfaatkan tanah tersebut dengan membangun fasilitas hotel maupun kos-kosan. Sehingga akhirnya nilai tanah tersebut meningkat pesat dan pada saat yang sama memberikan keuntungan usaha secara kontinyu.

"Kalau lihat berdasarkan uraian tersebut maka dapat dilihat bahwa pertumbuhan harta dan kekayaan yang dimiliki Komjen Budi Gunawan diperoleh dari adanya peningkatan nilai aset karena adanya aktivitas usaha yang dibangun melalui kerjasama dengan beberapa pihak. Selain itu aktifitas usaha yang dijalankan merupakan kegiatan usaha yang profitable sehingga memungkinkan diperolehnya laba dan peningkatan harta dan kekayaan sebagai bentuk investasi yang menuai keuntungan," katanya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim DVI Masih Kesulitan Identifikasi 21 Jenazah Korban AirAsia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler