Tak Betah Punya Suami Manja, Meski Mertua Kaya Raya

Kamis, 25 Agustus 2016 – 07:25 WIB
Ilustrasi Foto: Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - INILAH contoh buruk dampak orangtua yang tidak tepat menyalurkan rasa sayang kepada anaknya. Seperti yang terjadi pada Donjuan, 35. Pria asal Rungkut ini jadi pecandu narkoba karena orangtuanya terlalu sayang dan menuruti semua permintaannya. Ending-nya, Donjuan sudah tiga kali rumah tangganya hancur gara-gara kecanduan narkoba. 

Umi Hany Akasah, Wartawan Radar Surabaya

BACA JUGA: Gempa 5,8 SR Sempat Guncang Bengkulu

DUA istri Donjuan sebelumnya mengajukan gugatan cerai karena dia masih saja pakai narkoba. Kini giliran istri ketiganya, Karin, 27, ujuk-ujuk juga mengajukan gugatan cerai karena tidak betah dengan polah suaminya yang sudah kecanduan barang haram.

“Keluarga suami memang kaya-raya. Pejabatlah di Jakarta. Tapi ya gitu, kok bisa anaknya dibiarin pakai narkoba,” kata Karin di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Rabu (24/8).

BACA JUGA: Bangkalan Gali Potensi Wisata Mangrove

Menurut Karin, sebenarnya kebiasaan Donjuan pakai narkoba masih bisa dikendalikan. Bila Karin marah dan menantang berpisah, Donjuan bisa menghentikan pemakaian narkobanya. 

Namun selang beberapa bulan, Donjuan selalu kumat dan mengajak teman-temannya pesta narkoba di apartemennya atau saat ke diskotek malam. 

BACA JUGA: Bentrok di Jayapura, 15 Rumah Dibakar, 5 Orang Luka-luka

Padahal, di rumahnya ada dua anak yang masih kecil. Satu anak kandung Karin bersama Donjuan dan satunya anak Donjuan dengan istri sebelumnya. 

Menurut Karin, kebiasaan Donjuan pakai narkoba terbilang musimam. “Mas Juan biasanya pakai kalau orangtuanya memberi uang lebih. Maklum, meskipun sudah tiga kali berumah tangga, Mas Juan masih menggantungkan kehidupan rumah tangganya sehari-hari dari orangtuanya,” katanya. 

Donjuan sebenarnya punya toko sepatu sport bermerk di salah satu mal di kawasan Surabaya pusat. Toko sepatu sport yang dimodali orangtuanya itu dikelola bersama dengan Karin yang menjadi istri Donjuan sejak setahun yang lalu. 

Selain itu, Donjuan juga dijatah empat rumah dan dua usaha kos-kosan. Saat ini, pengelolaan rumah dan kos-kosan tersebut berada di tangan Karin. 

“Itu memang sudah menjadi tradisi di keluarga Mas Juan. Setelah menikah, menantu keluarga selalu diberikan kesempatan untuk mengelola bisnisnya,” kata Karin. 

Hal itu karena keempat anak mertuanya termasuk Donjuan tergolong manja dan tidak mau bekerja. 

“Jadi secara materi, alhamdullah kami tidak pernah kekurangan. Suami dan keluarga mempercayakan semua urusan bisnis ke saya. Tapi ya itu, suami kalau lagi sakau, gampang ‘main tangan.’ Tapi kalau saya marah dan lapor mertua, malah anaknya yang dibelani mati-matian,” kata Karin. 

Meski lapor kepada mertuanya, Karin mengaku bila orang tuanya tak pernah menyalahkan kebiasaan buruk anaknya. Namun, mertua juga tidak mau menyakiti hati anak mantunya dengan urusan pengelolaan harta. 

“Mertua itu enak banget. Hasil keuntungan toko, kos, atau kontrakan mau diapakan, terserah saya,” kata ibu satu anak itu.

Puncaknya terjadi ketika Karin melaporkan kepada orangtuanya waktu Donjuan pakai narkoba lagi. Sebaliknya, mertua malah membela Donjuan mati-matian dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan meminta anggaran narkoba seperser pun dari pengelolaan toko, rumah, maupun kos-kosan yang keuangannya dipegang Karin. 

“Uang memang melimpah, tapi hati yang bermasalah. Tiap hari, hati ini was-was takut suami digerebek polisi, atau anak lihat papanya teler karena pakai narkoba,” kata Karin yang mengaku mengajukan gugatan cerai tanpa seizin mertua apalagi Donjuan. (*/jay)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi Masak, Empat Warga Disambar Petir, Ada yang Hamil, Tewas Semua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler